Proyek Jalan Beton di Mojokerto Bikin Putus Akses Warga

Sabtu, 10 November 2018 - 11:01 WIB
Proyek Jalan Beton di Mojokerto Bikin Putus Akses Warga
Foto/SINDONews/Tritus Julan
A A A
MOJOKERTO - Proyek pembangunan jalan beton yang dilakukan Pemkab Mojokerto di Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto lemah perencanaan.

Proyek yang tak tuntas ini justru memutus akses jalan sebagian warga. Tahun ini, Pemkab Mojokerto melakukan pembangunan jalan beton di sepanjang jalan raya Desa Kembangbelor, yang merupakan kawasan pendidikan. Sejak berdiri sejumlah lembaga pendidikan termasuk Ponpes Amanatul Ummah, proyek pembangunan jalan getol dilakukan. Tak hanya mengubah jalan aspal menjadi beton, proyek ini juga untuk melebarkan jalan.

Sayangnya, pembangunan jalan beton tahun ini terputus sebelum di ujung Jalan Raya Desa Kembangbelor. Sekitar 500 meter jalan dibiarkan dalam kondisi urukan. Tak hanya itu, batas jalan beton setinggi sekitar 40 sentimeter itu justru memutus transportasi kendaraan roda empat di jalur itu. Padahal, jalur ini banyak digunakan masyarakat untuk mengunjungi salah satu panti yatim yakni Vila Doa Yatim Sejahtera.

Pengasuh Vila Doa Yatim Sejahtera Mokhamad Mukhiddin mengatakan, banyak tamu yang tak bisa meneruskan perjalanan menuju tempatnya lantaran terhalang sekat jalan beton dan jalan tanah. Karena menurutnya, mobil tak akan bisa menembus batas jalan beton karena ketinggiannya. ”Terpaksa diparkir sekitar di ujung jalan beton dan berjalan kaki untuk menuju Vila Doa,” terang Mukhiddin, Sabtu (10/11/2018).

Tak hanya tamu Vila Doa saja saja yang terimbas. Sejumlah anak-anak penghuni Vila Doa juga harus berjalan kaki menuju sekolah yang lokasinya cukup jauh. Mereka berjalan hingga batas jalan beton dan kemudian diangkut menggunakan mobil yang terpaksa diparkir di rumah warga. ”Dari ujung jalan beton, baru mereka (anak-anak yatim) naik mobil ke sekolah,” ujarnya.

Pembangunan jalan beton yang tak tuntas itu juga mengakibatkan jalan yang sudah diuruk dengan tanah, menjadi becek dan sulit dilalui mobil atau bahkan kendaraan roda dua jika hujan. Kondisi ini cukup merepotkan puluhan penghuni Vila Doa yang menjadi satu-satunya warga terdampak. ”Selain anak-anak yang menjadi repot, pengunjung juga tidak bisa masuk. Terpaksa kami menjemput tamu di ujung jalan beton,” paparnya.

Kondisi ini bakalan lama dialami penghuni Vila Doa Yatim Sejahtera. Setidaknya, hingga tahun depan mereka harus berjalan kaki hingga di batas jalur beton. ”Harusnya ada jalur landai beton beberapa meter. Sehingga meskipun jalan tanah, bisa dilalui kendaraan. Sementara kami memang harus sabar untuk berjalan kaki, terutama anak-anak kami,” pungkasnya.

Kabag Humas Pemkab Mojokerto Alfiyah Ernawati mengungkapkan, pihaknya akan meninjau lokasi untuk melihat kondisi jalan beton yang belum tuntas hingga tahun ini tersebut. ”Coba nanti kita bahas dengan dinas terkait untuk mencarikan solusinya. Kita lihat dulu bagaimana kondisinya di lapangan,” singkat Erna.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8065 seconds (0.1#10.140)