Grace Natalie: Politik Gaya Lama, Menyebarkan Ketakutan

Senin, 12 November 2018 - 07:16 WIB
Grace Natalie: Politik Gaya Lama, Menyebarkan Ketakutan
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto/Dok.SINDOnews
A A A
TANGGERANG - Politik Genderuwo dan Politikus sontoloyo, dinilai Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie satu geng dengan politik gaya lama.

Pandangan tentang politik genderuwo dan politikus sontoloyo tersebut, disampaikan Grace saat memberikan sambutan Festival 11 sekaligus HUT PSI ke-4 di ICE, BSD Serpong, Selatan, Minggu (11/11/2018).

Menurut Grace, politik genderuwo dan politikus sontoloyo satu geng yang kerap menakut-nakuti masyarakat khususnya generasi muda. "Politik gaya lama adalah politik yang gemar menyebar ketakutan. Politisi genderuwo, kalau kata Bro Jokowi," ujar Grace.

Bagi Grace, ada perbedaan yang bisa dicerna antara generasi optimis dengan politikus lama. Menurut Grace, politikus kuno sering menganggap negara lain sebagai ancaman. Sementara generasi optimis akan menempatkan negara lain sebagai tantangan yang optimis.

Maka, kata Grace tak heran para politikus kuno itu disebutnya sering berpidato dan janji yang aneh-aneh. "Akan menyetop seluruh impor-lah, bahaya asing-lah," ungkapnya.

Selain itu, Grace juga menyebut para politisi penebar ketakutan, selalu berada di kumpulan bersama politisi sontoloyo. Politisi yang gemar menyebar isu SARA dan hoaks.

Presiden Jokowi yang tersenyum sepanjang pidato Grace, mengapresiasi pola pikir PSI. Menurut Jokowi, memang para politis muda harus bisa menjadi lebih baik.

"Keinginan ini hanya bisa didukung oleh ekosistem yang kondusif, maka akan kita dukung dengan ekosistem yang positif," kata Jokowi.

Capres nomor urut 01 itu berikrar tak akan menebar pesimisme. Indonesia harus diberi energi positif untuk maju, bukan pesimisme yang mendorong pada kehancuran. Maka pemerintah akan terus menumbuhkan suasana yang penuh harapan.

"Anak muda harus diberi harapan dan bukan ketakutan," ujar Jokowi dalam sambutannya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1175 seconds (0.1#10.140)