Musim Hujan Datang, Bencana Intai 8 Kecamatan di Blitar

BLITAR - Beberapa hari ini hujan mulai mengguyur wilayah Kabupaten Blitar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar menghimbau masyarakat mewaspadai ancaman bencana alam. Terutama warga yang bertempat tinggal di Kecamatan Doko, Wlingi, Gandusari dan Selorejo dihimbau mewaspadai ancaman tanah longsor.

“Sebab empat kecamatan yang sebagian wilayahnya perbukitan itu itu rawan longsor,“ ujar Kepala BPBD Kabupaten Blitar Heru Irawan kepada wartawan. Pengalaman yang terjadi sebelumnya, musibah longsor terjadi pada awal musim penghujan. Hujan deras seringkali mengakibatkan tanah ambrol.

Selain longsor, warga yang berdomisili di wilayah Kecamatan Garum, Nglegok dan Gandusari juga diminta mewaspadai ancaman banjir lahar dingin. Lahar dengan material batu dan pasir itu berasal dari Gunung Kelud. Biasanya lahar dingin muncul ketika hujan deras mengguyur kawasan Gunung Kelud.

Sedangkan banjir yang berasal dari luapan air sungai juga mengintai wilayah Kecamatan Sutojayan dan Wonodadi. Sementara bencana puting beliung, kata Heru mengancam seluruh wilayah. “Intesitas hujan sendiri juga mulai tinggi. Potensi bencana biasanya akan muncul, Karena itu jarus diwaspadai,“ terangnya.

Belum lama ini tanah longsor menerjang Dusun Bolo, Desa/Kecamatan Selorejo. Beruntung ambrolan tebing setinggi empat meter itu terjadi jauh dari permukiman warga. Pada saat yang sama puting beliung juga menerjang Desa Selorejo. Angin merobohkan beberapa pohon dipinggir jalan.

Imam warga Kecamatan Srengat berharap pemerintah melakukan pengerukan sungai yang beberapa diantaranya mengalami sedimentasi. Endapan tebal di dasar sungai, ditambah sampah yang dibuang sembarangan seringkali menjadi penyebab bencana banjir. “Mumpung hujan masih tidak menentu, pengerukan sebaiknya segera dilakukan,“ ujarnya.