Kelulusan CPNS Rendah, Ombudsman: Kemenpan Harus Antisipasi Penipuan

Senin, 12 November 2018 - 22:07 WIB
Kelulusan CPNS Rendah, Ombudsman: Kemenpan Harus Antisipasi Penipuan
Para peserta saat mengikuti ujian CAT (Computer Assisted Test) seleksi kompetensi dasar bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Pemerintah Kabupaten Bintan. Foto/Novel M Sinaga
A A A
JAKARTA - Ombudsman Republik Indonesia (RI) buka suara terkait wacana dua opsi yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB). Dua opsi sendiri disiapkan oleh Kemenpan RB menyusul masih rendahnya tingkat kelulusan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).

Anggota Ombudsman Republik Indonesia (RI) Laode Ida mengatakan, dalam mengeluarkan kebijakan tersebut, pemerintah harus berhati-hati. Sebab, dikeluarkannya kebijakan tersebut bisa dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Menurut Laode, pemerintah harus gencar melakukan sosialisasi agar tidak ada korban yang termakan ucapan manis dari pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut. Pemerintah harus mensosialisasikan jika mereka yang tidak memenuhi passing grade hanya bisa lolos dengan syarat yang sudah dicantumkan dan bukannya dengan iming-iming uang.

"Yang perlu disampaikan kepada publik , ini jangan sampai dimanfaatkan pihak pihak tertentu diluar jangan sampai ada yang nelepon pesertanya tidak lolos tapi kalau mau lolos harus bayar sejumlah uang," ujarnya saat ditemui di Kementerian PAN-RB, Jakarta, Senin (12/12/2018).

Sementara itu, Sekertaris Kementerian PAN-RB Dwi Wahyu Atmaji mengatakan, adanya kebijakan ini tentu akan ada pihak-pihak yang memanfaatkannya. Utamanya adalah di daerah yang menurutnya sangat amat rawan terhadap penipuan.

"Kemungkinan penipuan. Dengan ada situasi seperti ini ada yang lolos passing grade dimanfaatkan orang orang yang tidak bertanggung jawab," ucapnya.

Dirinya memperkirakan, orang-orang yang tidak bertanggung jawab ini akan melempar janji kepada mereka yang tidak lulus passing grade. Janji manis yang ditawarkan biasanya adalah bisa lolos passing grade jika membayarkan sejumlah uang.

"Kemudian ada yang tidak lolos passing grade dijanjikan lolos passing grade. Jadi kemungkinan kemungkinan semacam itu bisa terjadi," jelasnya.

Oleh karena itu, dirinya meminta kepada masyarakat untuk tidak gampang percaya dengan janji-janji manis tersebut. Pihaknya akan tetap melakukan seleksi sesuai ketentuan demi menghasilkan Aparatur Sipil Negara yang berkualitas.

"Kami di Kemenpan RB prosesnya akan transparan akuntabel dan kompetitif. Kami tetap menginginkan mereka yang terbaik lah yang menjadi CPNS," ucapnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9049 seconds (0.1#10.140)