Nelayan Tuban Dapat 200 Konverter Kit BBM-LPG

Rabu, 14 November 2018 - 16:19 WIB
Nelayan Tuban Dapat 200 Konverter Kit BBM-LPG
200 paket perdana konverter kit (konkit) BBM ke Liquefied Petroleum Gas (LPG) dibagikan untuk kapal perikanan bagi nelayan kecil di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Foto/Ilustrasi
A A A
TUBAN - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan didampingi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan Bupati Tuban Fatchul Huda membagikannya secara langsung.

Ini merupakan kali ketiga Kabupaten Tuban memperoleh bantuan paket konkit untuk nelayan. Sebelumnya pada tahun 2016, telah dibagikan 330 paket dan 2017 sebanyak 566 paket. Total hingga 2018, jumlah paket yang dibagikan untuk Kabupaten Tuban sebanyak 1.096 paket.

"Tahun ini pembagian (konkit) untuk Kabupaten Tuban sebanyak 200 paket. Berdasarkan laporan (sejak tahun 2016-2018) jumlahnya 1.096 paket," ujar Jonan dalam keterangan resmi di Jakarta.

Pembagian konverter kit BBM ke LPG untuk kapal perikanan bagi nelayan kecil merupakan salah satu upaya Pemerintah melakukan diversifikasi energi yaitu menyediakan alternatif energi bersih yang dapat digunakan. Di samping itu juga membantu perekonomian nelayan agar lebih sejahtera, karena penggunaan LPG untuk nelayan kecil lebih hemat jika dibandingkan BBM.

"Program konverter kit ini ditujukan agar biaya operasionalnya lebih rendah, sehingga pendapatan kita sebagai nelayan bisa membaik. Yang kedua, perawatannya lebih mudah, memang mesinnya pasti lebih bersih karena menggunakan gas," katanya.

Dia berharap dengan menggunakan LPG 3kg hanya membutuhkan satu tabung, sehingga penghematan yang didapat sekitar Rp20 ribu hingga Rp25 ribu. "Harapannya, paling kurang nelayan sekali melaut menghemat Rp50 ribu, jadi kalau menghemat Rp50 ribu, daya belinya juga naik Rp 50 ribu. Saya tanya lagi, kalau pakai LPG ini ikannya tidak bau solar sama sekali, sehingga bisa dijual lebih mahal, kalau kata teman-teman nelayan tadi, ikannya tidak mabuk," terang Jonan.

Sebelumnya Bupati Tuban Fatchul Huda mengungkapkan bahwa nelayan di wilayahnya berjumlah 19 ribu, dengan pendapatan rata-rata per bulan sekitar Rp1,5 juta. Untuk itu dirinya berterima kasih atas program konkit ini, mengingat sebelumnya ada bengkel-bengkel membuat alat konverter BBM ke LPG yang tentunya tidak memenuhi standar keamanan. "Sampai saat ini nelayan kita sudah seribu yang menerima paket ini, masih kurang seribu, mudah-mudahan yang seribu bisa dicukupi Pak Menteri," ujar Fatchul.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0915 seconds (0.1#10.140)