Jokowi Ingatkan Karakter Keindonesiaan
A
A
A
SURABAYA - Setelah melakukan kunjungan ke Lamongan, Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur Jatim Soekarwo membuka Muktamar XXI Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Universitas Muhamadiyah Sidoarjo, Senin(19/11/2018).
Dalam sambutannya, Jokowi menekankan, di tengah derasnya arus informasi melalui internet khususnya media sosial (medsos), masyarakat Indonesia tidak boleh kehilangan karakter keindonesiaan dan keislaman.
Alasannya karena Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan juga memiliki kebhinekaan kurang lebih ada sekitar 715 suku. ”Dunia internet memiliki banyak manfaatnya, tapi juga ada sisi negatifnya,” katanya.
Dari internet, anak muda bisa mengetahui berbagai macam informasi dari belahan dunia. Banyak hal yang bisa dipelajari melalui internet. Akan tetapi, ada sisi negatifnya, diantaranya banyak berita Hoax, ujaran kebencian, dan ajaran yang menyesatkan.
"Oleh sebab itu, perubahan penyampaian informasi yang sangat cepat seperti itu, wajib diwaspadai. Salah satunya dengan mengedepankan karakter keindonesiaan dan keislaman agar kondisi Indonesia yang nyaman , aman dan tentram bisa terus terjaga ," ungkapnya.
Jokowi mengajak para anggota IPM untuk ambil bagian dalam rangka memelihara, merawat, dan menjaga persatuan Infonesia. Selain itu juga menjaga rasa persaudaraan dan kerukunan.
Dalam sambutannya, Jokowi menekankan, di tengah derasnya arus informasi melalui internet khususnya media sosial (medsos), masyarakat Indonesia tidak boleh kehilangan karakter keindonesiaan dan keislaman.
Alasannya karena Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan juga memiliki kebhinekaan kurang lebih ada sekitar 715 suku. ”Dunia internet memiliki banyak manfaatnya, tapi juga ada sisi negatifnya,” katanya.
Dari internet, anak muda bisa mengetahui berbagai macam informasi dari belahan dunia. Banyak hal yang bisa dipelajari melalui internet. Akan tetapi, ada sisi negatifnya, diantaranya banyak berita Hoax, ujaran kebencian, dan ajaran yang menyesatkan.
"Oleh sebab itu, perubahan penyampaian informasi yang sangat cepat seperti itu, wajib diwaspadai. Salah satunya dengan mengedepankan karakter keindonesiaan dan keislaman agar kondisi Indonesia yang nyaman , aman dan tentram bisa terus terjaga ," ungkapnya.
Jokowi mengajak para anggota IPM untuk ambil bagian dalam rangka memelihara, merawat, dan menjaga persatuan Infonesia. Selain itu juga menjaga rasa persaudaraan dan kerukunan.
(vhs)