Meriahnya Keresan, Tradisi Turun-temurun Menyambut Maulid Nabi

Selasa, 20 November 2018 - 12:51 WIB
Meriahnya Keresan, Tradisi Turun-temurun Menyambut Maulid Nabi
Ribuan warga berebut barang-barang yang dipasang di atas pohon keres untuk memperingati mualid nabi Muhammad SAW, Selasa (20/11/2018). Foto/SINDOnews/Tritus Julan
A A A
MOJOKERTO - Ribuan warga Desa Mengelo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, berebut aneka macam hasil bumi, dan produk lokal yang dipasang di pohon keres, Selasa (20/11).

Tradisi turun-temurun ini, dikenal sebagai masyarakat dengan sebutan Keresan. Selalu digelar oleh masyarakat setempat, untuk menyambut maulid nabi ini.

Sejak pagi, warga mulai mendatangi jalan kampung di mana tradisi keresan digelar. Di tengah jalan itu, berdiri dua pohon keres berukuran lumayan besar lengkap dengan pernak-pernik hasil bumi dan kerajinan warga setempat, seperti sepatu, topi, sandal, baju, dan produk industri rumahan lainnya. Pohon keres tampak ramai dengan hiasan itu.

Tak hanya warga sekitar, tradisi keresan ini juga diramaikan warga luar kampung yang memang sengaja ingin berebut barang-barang yang dipasang di atas ranting pohon keres ini.

Sekali dalam setahun, tradisi keresan memang menjadi magnet bagi warga luar kampung Mengelo. Alih-alih mencari berkah, mereka rela berpanas-panasan.

Meriahnya Keresan, Tradisi Turun-temurun Menyambut Maulid Nabi


Begitu ceramah maulid nabi usai diperdengarkan, ribuan warga langsung menyerbu dua pohon keres dan memanjatnya. Seakan lupa bahaya, tak sedikit warga yang terjatuh. Meski begitu, mereka tetap saja ingin merebut kembali sisa-sisa barang yang masih menempel di ranting pohon.

Sementara warga lainnya yang tak kebagian memanjat, memilih untuk merebut barang-barang yang terjatuh. Suasana riuh, namun warga tetap menjaga kerukunan bahwa tradisi keresan salah satunya sebagai bentuk syukur dan menjalin kebersamaan.

"Saya dapat buah kepala, terong, nanas dan banyak buah lainnya," ujar Abdul Majid, salah satu warga.

Sekarung barang hasil rebutan itu ia bawa pulang. Namun Majid menyebut, itu tak akan dinikmatinya sendiri. Ia sengaja mengumpulkan barang hasil rebutan itu cukup banyak untuk dibagi.

"Ini akan saya bagikan ke tetangga juga. Ikut tradisi keresan untuk menyambut maulid nabi dan berharap mendapatkan berkahnya," tuturnya.

Meriahnya Keresan, Tradisi Turun-temurun Menyambut Maulid Nabi


Taufik, salah satu panitia keresan menyebut, tradisi ini memang telah lama dilestarikan warga. Ia sendiri tak bisa memastikan kapan tradisi keresan dimulai.

"Sejak kakek saya dulu, tradisi keresan sudah ada. Dan hingga saat ini, setiap tahun tradisi keresan tak luput digelar," ungkap Taufik.

Selain untuk memperingati maulid nabi Muhammad SAW, tradisi keresan juga untuk mempererat silaturahim dan kebersamaan warga. Menurutnya, puluhan juta rupiah untuk acara tradisi keresan ini, didapat dari hasil urunan warga.

"Termasuk warga yang punya usaha kerajinan home industri. Barangnya disumbangkan untuk diperebutkan di pohon keres," tuturnya.

Pohon keres memiliki filosofi sehingga dipilih untuk tradisi rebutan barang menyambul maulid nabi. Menurutnya, warga berharap memiliki rezeki seperti pohon keres.

"Selalu berbuah banyak, punya banyak daun dan ranting. Kita ingin rezeki kita seperti itu," pungkasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9309 seconds (0.1#10.140)