Mojokerto Bakal Gelar Majapahit Culture Festival 14-16 Desember

Senin, 26 November 2018 - 14:52 WIB
Mojokerto Bakal Gelar Majapahit Culture Festival  14-16 Desember
Mojokerto Bakal Gelar Majapahit Culture Festival 14-16 Desember
A A A
MOJOKERTO - Sebentar lagi di Mojokerto memiliki agenda wisata tahunan. Debut perdana event bertajuk Majapahit Culture Festival (MCF) bakal digelar 14-16 Desember 2018.

Dalam event perdana yang akan digeber di kawasan petilasan Tribhuwana Tunggadewi di Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto itu dicita-citakan sampai level nasional dan menjadi agenda dalam Kementerian Pariwisata Indonesia.

Adalah sekumpulan anak muda asal Mojokerto yang bermukim di berbagai daerah di Indonesia dan mudik saat Lebaran Idul Fitri 2018 lalu. Reunian SMA, bertukar kabar, ngobrol nostalgia hingga berbincang serius untuk berbuat sesuatu bagi masyarakat daerah mereka.

Potensi jelas kasat mata adalah cerita Kerajaan Majapahit yang masyhur di seantero negeri bahkan mancanegara. Apalagi jejak peninggalan kerajaan masih ada di sana sini di wilayah Mojokerto. Jadilah, usai reuni, empat sekawan, Sholikhin, Jekti, Ferry dan Bachri, semakin memantapkan rencananya.

Mereka semakin intensif berkomunikasi. Dibuatlah grup media sosial untuk memudahkan bertukar informasi. Diputuskanlah tema event debut perdana itu The Energy of Majapahit.

"Sekilas memang sengaja ingin menularkan semangat pembukaan pesta Asian Games yang fenomenal itu. Apalagi kan sebagian masyarakat Indonesia masih belum bisa move on. Selain itu, kami ingin menghadirkan kembali gelombang energi besar Majapahit di wilayah Mojokerto, khususnya," kata Ketua Panitia Pelaksana MCF 2018, Sholikhin, Senin (26/11/2018)

Rangkaian persiapan sudah dilakukan oleh panitia. Diantaranya adalah penghijauan di areal sekitar komplek petilasan ibunda Hayam Wuruk itu. Penghijauan telah dilakukan pada tanggal 21 Oktober 2018 lalu.

Kegiatan itu melibatkan seluruh pihat terkait termasuk warga desa setempat. "Pohon maja menjadi prioritas sebagai ciri khas Majapahit. Selain itu, ada beberapa jenis pohon pendukung lainnya," tambah Sholikhin.

Dijelaskan Sholikhin, pembukaan MCF akan dilakukan pada tanggal 14 Desember 2018 malam. Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa dijadwalkan hadir.
Dalam pembukaan tersebut, akan digelar drama tari.

"Beruntung gaya bersambut. Kami bertemu dengan seniman-seniman Mojokerto yang semangatnya selaras dengan kami," tambah alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember itu.

Adapun rangkaian kegiatan yang akan digelar selama rentang tiga hari ada beraneka macam. Mulai dari lomba menggambar, dekor kampung, tumpeng, memasak hingga drumband dan barista. Kegiatan lainnya adalah penampilan seni budaya dan pameran.

"Kami ingin menggandeng semua pihak untuk memeriahkan acara ini. Beruntung kami mendapat tambahan dukungan dari teman-teman yang lain yang jadi penduduk tiban Mojokerto," seloroh Sholikhin. Penduduk tiban yang dimaksud adalah bukan asli Mojokerto tetapi memiliki kesamaan visi terkait Majapahit.

Memang debut awal seringkali sulit. Termasuk meyakinkan yang semestinya bisa terlibat dalam acara tersebut. Tetapi itu semua tak menyurutkan langkah mereka. "Kami yakin ini sukses. Tak masalah mengawal hal besar itu memang susah. Tetapi sudahlah, selama niat kita baik, maka perlahan tetapi pasti dukungan akan kita dapatkan," tandas Jekti Nugraheni.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.5920 seconds (0.1#10.140)