Presiden Jokowi Habis-habisan Puji Gubernur BI

Selasa, 27 November 2018 - 12:49 WIB
Presiden Jokowi Habis-habisan Puji Gubernur BI
Presiden Jokowi mengapresiasi langkah-langkah Gubernur BI Perry warjiyo yang berhasil meredakan gejolak nilai tukar rupiah. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Dinilai berhasil meredakan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) Presiden Jokowi pun memuji habis-habisan Gubernur BI Perry Warjiyo.

Hal itu terlihat saat Presiden Jokowi hari ini menghadiri acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) 2018.

Dia mengatakan, pertempuran di level dunia sangatlah berat untuk Indonesia. Namun, BI konsisten melakukan intervensi pasar dan menaikkan suku bunga acuannya untuk menjaga stabilitas kurs rupiah.

"Selamat kepada Bapak Gubernur BI dan segenap jajaran BI bahwa di tengah gejolak global yang terus mengguncang kita, BI terus membela kurs rupiah. Kita sadar betul, betapa beratnya pertempuran dari hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan. Saya tahu BI melakukan intervensi pasar, menaikkan suku bunga guna menstabilkan kurs rupiah terhadap USD. Dan alhamdulillah dalam dua tiga minggu terakhir, rupiah menguat signifikan dan kemarin saya lihat sudah kembali pada kisaran Rp14.500 per USD," katanya di JCC, Jakarta, Selasa (27/11/2018).

Pada 15 November 2018 lalu, sambung Jokowi, Gubernur BI dan jajarannya pun kembali menunjukkan keberaniannya dan memberikan kejutan ke pasar. Hal ini karena pada saat itu, BI kembali memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 25 basis poins (bps) menjadi 6%.

"Yang saya anggap berani itu bukan besarnya kenaikan, tapi kejutannya itu. Mengapa saya sampaikan seperti itu, karena saya membaca laporan bahwa 31 ekonom yang disurvei Bloomberg, hanya tiga yang punya ekspektasi BI akan menaikkan bunga hari itu. Dan saya lihat pasar kaget dengan kenaikan bunga oleh BI, dan ini disambut positif oleh pasar," imbuh dia.

Menurutnya, hal tersebut menunjukkan ketegasan BI dalam membentengi mata uang Garuda. BI dianggap telah menunjukkan taringnya untuk menjaga stabilitas rupiah.

"Kalau mungkin dalam bahasa keseharian kita, ya bisa saja disebut taringnya BI keluar. Keberanian seperti ini yang kita butuhkan di saat menghadapi kondisi ekonomi dunia yang sekarang ini kita lihat banyak ketidakpastian," tandasnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4118 seconds (0.1#10.140)