16 Cucu Pendiri NU Beri Dukungan kepada Prabowo-Sandiaga

JAKARTA - Sebanyak 16 cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yang terdiri atas kiai dan tokoh-tokoh NU menyatakan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.

Atas dukungan tersebut, Koalisi Indonesia Adil Makmur (KIAM) semakin percaya diri hadapi pemilu presiden.

“Mudah-mudahan besar ya (pengaruhnya), karena tadi (Rabu) malam kita kedatangan dari keluarga besar pendiri NU Dzurriyah NU itu dari KH Hasyim Ashari, KH Wahab Abdullah, dan keluarga dari Bisri Sansuri ini tiga arus utama besar di dalam NU, keluarga-keluarga beliau itu ini kan para penerusnya. Jadi kita sangat senang sekali, tentu saja sekarang banyak ulama dan kiai yang mempunyai posisi dan keberadaan yang diakui masyarakat di daerah masing-masing,” kata Dewan Pengaran Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Fadli Zon di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (29/11/2018).

Fadli mengatakan, pihaknya meyakini bahwa dukungan mereka bisa menambah suara meskipun, tidak dapat dipungkiri bahwa dukungan organisasi terhadap calon tertentu tidak diikti seluruh anggotanya sehingga ada perpecahan, tapi itu bagian dari demokrasi. Namun yang jelas, dukungan ini murni karena hubungan Prabowo dengan para ulama dan juga kaum Nahdiyin bukan menjelang pemilu saja tapi sudah sejak lama.

“Itu datang sendiri kok, itu aspirasi mereka sendiri di bawah. Kami tidak merekayasa mereka sendiri secara volunteerly memang mempunyai kedekatan, mempunyai visi yang sama mungkinnya sehingga dateng. Itu saya kira artinya ada satu panggilan berjuang bersama-sama memenangkan dalam hal ini misalnya untuk memenangkan Pak Prabowo gitu yah. Jadi saya kira itu satu hal yang tidak bisa di dikte,” ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah kiai, ulama dan tokoh dari Jawa Timur bertemu Prabowo dan Sandi di Kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran, Jakarta, Rabu (29/11) malam. Mereka juga menyatakan kekaguman dan dukungannya kepada pasangan tersebut.

“Kebanggan kita yang terkahir adalah bagaimana kita fokus mengatasi persoalan ekonomi,” kata Kiai Hasyim Karim di kediaman Prabowo, kemarin malam.

Kiai Hasyim juga mengaku bangga melihat Prabowo menjadi pembicara utama di The World 2019 Gala Diner yang diselenggarakan The Economist di Singapura pada Selasa (27/11) lalu. Melalui forum itu, Prabowo menjelaskan program ekonomi yang ia usung kepada para CEO perusahaan besar di dunia.

“Seorang pemimpin harus jelas dan bisa meyakinkan saat berbicara di forum internasional. Masyarakat saya harap bisa melihat dan menilai siapa sesungguhnya yang punya kualitas kepemimpinan,” ujarnya.

Hasyim mengakui bahwa, mengembalikan kejayaan bangsa Indonesia tidaklah mudah. Banyak problem yang kini tengah dihadapi bangsa ini. Namun, ia meyakini duet Prabowo-Sandi punya solusi.

“Melihat Prabowo dengan ketegasannya, dengan Pak Sandi dengan humble dan bisa sesuaikan diri dengan milenial, ini pasangan serasi. Kita harus objektif, kita bisa kritik Prabowo-Sandi bila salah. Tapi kalau ada kelebihan harus kita apresiasi,,” tutupnya.

Berikut 16 cucu pendiri Nahdlatul Ulama Mendukung Prabowo-Sandiaga

KH. Irfan Yusuf Hasyim (Gus Irfan) cucu Mbah Hasyim,
KH. Hasyim Karim (Gus Anying) Cucu Mbah Hasyim
KH. Fahmi Amrullah (Gus Fahmi) Cucu Mbah Hasyim
KH. Ir. A. Baidhowi (Gus Dhowi) Cucu Mbah Hasyim
Gus Billy (Putra Gus Sholah) Cicit Mbah Bisri Sansuri
Gus Adib (Anak KH. Saifuddin Zuhri)
KH Hasib Wahab (Putra KH. Wahab Hasbulloh)
Hj Siti Fatimah Hasib, KH Ghozli Wahib Wahab (Cucu KH. Wahab Hasbulloh)
Gus Solachul Aam Wahib Wahab (Cucu KH. Wahab Hasbulloh)
Hj Sukmawati Solachul Aam Wahib, Hj Maslachah Wahib Wahab (Cucu KH. Wahab Hasbulloh) Prof. Dr. KH. Rohmad Wahab (Putra KH. Wahab Hasbulloh)
Gus Wachid Muin (Cucu KH. Wahab Hasbulloh)
Gus Abdul Rozak (Cucu KH. Wahab Hasbulloh)
Nyai Hj. Oni Idris Hamid (Cucu KH. Abd Hamid Pasuruan)