Minimarket Alfamart Serap 338 Lulusan SMK di Jawa Timur sebagai Karyawan

Kamis, 29 November 2018 - 21:48 WIB
Minimarket Alfamart Serap 338 Lulusan SMK di Jawa Timur sebagai Karyawan
Program Kurikulum Pendidikan Ritel Alfamart Class di Jawa Timur berhasil menyerap 338 orang lulusan angkatan pertama tahun 2105 sebagai karyawan Alfamart secara langsung tanpa seleksi. Foto Ist
A A A
SURABAYA - Sebanyak 338 orang berhasil lulus untuk angkatan pertama tahun 2105 sebagai karyawan Alfamart secara langsung tanpa seleksi. Ini adalah Program Kurikulum Pendidikan Ritel Alfamart Class di Jawa Timur yang berhasil menyerap tenaga kerja.

Para wisudawan lulusan secara simbolis diserahterimakan dari Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Saiful Rahman kepada Human Capital Director PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk Tri Wasono Sunu disaksikan Gubernur Jatim Soekarwo pada kegiatan SMK Mini Jatim Great Expo.

Dalam siaran pers yang diterima Kamis (29/11/2018) menyebutkan Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan, bermitra dengan industri untuk adalah salah satu upaya pemerintah untuk memutus mata rantai pengangguran di Jatim.

"Termasuk kerja sama dengan Alfamart ini harus dipertahankan. Kalau MoU saat ini hanya bisa dengan 50 SMK, nantinya harus bisa dengan 100 SMK," kata Soekarwo.

Menurutnya, Jawa Timur memiliki ratusan SMK unggulan yang berdaya saing. "Misalnya SMK Mini, dari 264 kategori SMK, yang bertahan atau yang bisa menghasilkan produk-produk handal serta mencetak lulusan yang mampu berwirausaha ada 240 SMK," jelasnya.

Tri Wasono Sunu mengatakan, program Alfamart Class ini secara nasional sudah berjalan sejak 2009, sedangkan di Jawa Timur telah sejak MoU tahun 2015.

“Setelah 3 tahun berjalan, kini ada 50 SMK yang telah bekerja sama, dan tidak menutup kemungkinan akan ada banyak SMK lain yang akan bergabung ke depannya,” timpalnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan kebutuhan industri ritel modern di Jawa Timur cukup banyak. “Kami melihat adanya kebutuhan industri yang cukup banyak sehingga potensi siswa bisa dimaksimalkan sehingga tercipta sumber daya manusia yang siap kerja,” ujar Sunu.

Hingga kini ada lebih dari 218 SMK yang menerapkan kurikulum pendidikan ritel Alfamart Class dan Alfamidi Class secara nasional.

"Sasarannya adalah SMK negeri maupun swasta yang memiliki jurusan pemasaran, karena sesuai dengan bahan ajar pendidikan yang diberikan,” paparnya. Sunu berharap, program ini benar-benar mampu menjembatani kebutuhan dunia pendidikan dengan dunia industri.

Soekarwo menambahkan, Alfamart perlu mengawal dan mengevaluasi program ini untuk menghasilkan lulusan yang benar-benar berkompetensi.

"Ke depan, kami berharap Alfamart tidak saja menyerap SDM dari lulusan SMK tapi juga produk-produk buatan SMK. Ada banyak produk unggulan SMK di Jatim, pemasarannya masih kurang. Kalau bekerja sama dengan industri pasti akan terbantu," pungkas Soekarwo.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.5360 seconds (0.1#10.140)