Warga Mojokerto Temukan Struktur Kuno di Lokasi Penambangan

Kamis, 06 Desember 2018 - 10:05 WIB
Warga Mojokerto Temukan Struktur Kuno di Lokasi Penambangan
Bangunan kuno yang ditemukan warga di lokasi penambangan Dusun/Desa Dukuhngarjo, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Petugas BPCB menduga, bangunan ini dibangun sebelum masa Kerajaan Majapahit. Foto/SINDONews/Tritus Julan
A A A
MOJOKERTO - Sebuah bangunan kuno yang diduga peninggalan Kerajaan Majapahit ditemukan warga di lokasi penambangan galian C di Dusun/Desa Dukuhngarjo, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Bangunan dengan struktur batu bata kuno ini mirip Candi Tikus yang juga merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit.

Bangunan kuno yang ditemukan Suyitno, warga setempat itu terbilang istimewa. Selain terdiri dari beberapa struktur bangunan dengan material batu bata kuno berukuran besar, terdapat kanal-kanal dan sumur kuno yang masih mengeluarkan air. Bangunan ini berdiri di lahan seluas 3.500 meter persegi di lahan milik Ridwan, warga setempat pula.

Suyitno mengatakan, bangunan kuno ini kali pertama ia temukan tanggal 20 November lalu. Saat menggarap sawahnya yang berdampingan dengan lahan milik Ridwan, ia melihat ada bangunan kuno yang terbuat dari batu bata dengan dimensi panjang sekitar 40 sentimeter, lebar 23 sentimeter dan tinggi 9 sentimeter.

”Ada beberapa sumur juga. Saya yakin ini peninggalan Kerajaan Majapahit dan sudah saya laporkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) jawa Timur,” terang Suyitno, Kamis (6/12/2018).

Bangunan kuno bernilai sejarah tinggi itu terancam punah jika tak diselamatkan. Menyusul, di lokasi penemuan situs ini masih dilakukan penambangan galian C. Beberapa struktur bangunan kuno tersebut terlihat sudah rusak, meski bangunan utama struktur bangunan kuno ini masih kokoh berdiri di kedalaman sekitar 2 meter dari permukaan tanah.

Petugas BPCB Jawa Timur di Trowulan sudah langsung melakukan peninjuan atas temuan warga tersebut. Tiga tim diterjunkan untuk meneliti bangunan kuno ini. ”Sementara dari penelitian kami, bangunan kuno ini adalah saluran air. Bangunan membentang sepanjang 80 meter,” terang Wicaksono Dwi Nugroho, petugas dari BPCB Jatim.

Diketahui sementara pula, temuan struktur yang berbentuk aliran air ini berkedalaman kedalaman 3,8 meter dengan lebar 2 meter dan di bagian tengah terdapat semacam gorong-gorong berukuran 41 cm. Struktur bangunan seperti itu ditemukan di lima titik. "Saya kira itu strukturnya menyambung dan itu terkena aktifitas penambangan sehingga menjadi 5 titik bagian" kata Nugroho.

Petugas BPCB menduga, struktur bangunan kuno tersebut berdiri sebelum masa Kerajaan Majapahit. Itu lantaran batu bata tersebut berukuran sangat besar dan berbeda dengan bangunan peninggalan Majapahit yang selama ini sudah ditemukan.

"Ukuran batu bata ini sangat besar, umumnya peninggalan Majapahit batau bata berukuran panjang 34 cm, tebal 5 hingga 7 cm dan lebar sekitar 20 cm," paparnya.

Pasca penelitian ini, BPCB berupaya untuk melakukan penyelamatan atas temuan situs itu. Dimungkinkan, struktur tersebut ada hubungannya dengan situs permukiman Majapahit yang berjaran satu kilometer dari lokasi temuan. "Temuan ini akan kami laporkan ke Dinas Pariwisata dan pemerintah desa setempat agar ditindaklanjuti ke pemilik lahan,” pungkasnya
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.4489 seconds (0.1#10.140)