Kembangkan Top-AR, Cara Dosen ITS Permudah Belajar Topografi Indonesia

Jum'at, 07 Desember 2018 - 07:08 WIB
Kembangkan Top-AR, Cara Dosen ITS  Permudah Belajar Topografi Indonesia
Kembangkan Top-AR, Cara Dosen ITS Permudah Belajar Topografi Indonesia
A A A
SURABAYA - Media pembelajaran topografi di Indonesia yang hingga kini masih ditunjang oleh perangkat dua dimensi, menyebabkan para pelajar hanya dapat mempelajarinya secara imajiner.

Melihat fenomena itu, dosen Departemen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Agung Budi Cahyono mencoba mengembangkan Topography Augmented Reality (Top-AR) di Indonesia.

Topografi merupakan suatu studi terperinci mengenai bentuk dan fitur permukaan bumi. Top-AR sendiri merupakan sebuah sistem yang memperlihatkan degradasi warna sebagai representasi perbedaan ketinggian, bentuk, kerapatan garis kontur, serta simulasi gerakan air di muka bumi.

“Produk ini ideal untuk digunakan sebagai alat pembelajaran langsung tentang ilmu kebumian,” ungkap Agung sebagaiman siaran pers yang diterima pada Jumat (7/12/2018).

Ia menjelaskan, sistem ini terdiri dari empat komponen yakni komputer, sensor, proyektor, dan media pasir. Top-AR ini bekerja dengan cara memindai pergerakan pasir melalui sensor, kemudian mentransfer hasil pindaian tersebut ke komputer.

Komputer sendiri akan memilah ketinggian permukaan pasir. Hasilnya adalah bentuk visualisasi warna dan garis kontur yang nantinya akan divisualisasikan ke pasir melalui proyektor.

“Sistem ini memungkinkan pengguna dapat membuat model permukaan topografi secara riil,” imbuhnya.

Top-AR ini merupakan prototype yang pembuatannya kali pertama dilakukan di University of California Davis, Amerika Serikat dengan nama Arsandbox. Berdasarkan website pembuat Arsandbox tersebut, hanya terdapat satu pendaftar pengembangan Top-AR di Indonesia.

“Dan itu dikembangkan di Surabaya, tepatnya di ITS ini,” kata dosen Teknik Geomatika itu.

Agung juga menjelaskan, prototype ini sudah pernah dipamerkan di beberapa acara yang dihelat oleh Departemen Teknik Geomatika ITS, sejumlah seminar internasional geospasial, bahkan hingga telah dipesan oleh museum PT Timah Indonesia di Pangkal Pinang.

Ia berharap, Top-AR ini dapat memberikan manfaat khususnya kepada pelajar dan masyarakat Indonesia dalam meningkatkan pemahaman mengenai permukaan bumi. Pihaknya pun masih akan terus mengembangkan sistem tersebut bersama timnya.

“Ini masih versi 1.0, ke depannya akan diperbaiki dengan beberapa hal agar tingkat akurasi serta visualisasinya menjadi lebih baik,” ucap alumnus Universite de La Rochelle, Prancis ini.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7962 seconds (0.1#10.140)