Noselpora, Tradisi Unik Pernikahan Anggota Damkar Kota Malang

Minggu, 09 Desember 2018 - 11:32 WIB
Noselpora, Tradisi Unik Pernikahan Anggota Damkar Kota Malang
engantin pria yang juga anggota Pemadam Kebakaran (Damkar) bersama pengantin wanita diarak keliling Kota Malang menggunakan mobil damkar, Minggu (9/12/2018). Foto/Inews TV/Deny Irwansyah
A A A
KOTA MALANG - Ada tradisi unik pernikahan anggota Damkar Kota Malang.Mulai tradisi upacara noselpora hingga diarak keliling kota dengan iring-iringan mobil damkar kuno.

Prosesi unik pernikahan seorang anggota Damkar Kota Malang mengundang perhatian warga mulai prosesi noselpora, hingga iring-iringan pengantin diarak keliling kota menggunakan barisan damkar antik kuno peninggalan Belanda.Lengkap dengan personil dan perlengkapan memadamkan api.

Ada yang berbeda di Markas Pemadam Kebakaran Damkar/ Kota Malang pada Minggu (9/12/2018) siang ini. Seluruh anggota damkar nampak sibuk, meskipun tidak ada pengaduan kebakaran.

Namun semua anggota lengkap dengan seragam operasional lengkap dengan berbagai perlengkapan layaknya akan berangkat perang melawan si jago merah.Seluruh anggota damkar tengah bersiap melakukan tradisi pernikahan bagi anggota damkar dengan menjemput mempelai untuk diterima di Markas Damkar Kota Malang.
 Noselpora, Tradisi Unik Pernikahan Anggota Damkar Kota Malang


Berangkat dari Mako Damkar Kota Malang menggunakan 3 kendaraan pemadam kebakaran/ bahkan dua di antaranya adalah truk damkar kuno peninggalan Belanda yang kerap disebut masyarakat dengan nama Branweer.

Tidak hanya dengan iring-iringan, bunyi sirine pun dinyalakan membuka jalan menuju rumah pengantin wanita. Sesampainya di rumah pengantin wanita, kedua mempelai langsung dijemput dengan upacara penghormatan sederhana.

Selanjutnya dibawa naik mobil damkar. Lalu, dimulailah prosesi pertama mengarak pengantin keliling kota/ menggunakan barisan damkar antik kuno peninggalan Belanda/ melewati jalan-jalan protokol Kota Malang.

Keduanya dinaikkan ke truk damkar antik untuk keliling Kota Malang sebagai simbol mempelai wanita resmi menjadi keluarga besar pemadam kebakaran.Pemandangan unik diluar kebiasaan ini, langsung mengundang perhatian masyarakat yang dilalui dan pengguna jalan lainnya.
 Noselpora, Tradisi Unik Pernikahan Anggota Damkar Kota Malang


Masyarakat memberikan sambutan lambaian tangan/ bahkan tidak sedikit yang merekam dan memotret dan mengabadikan prosesi unik ini. Satu jam lebih iring-iringan pengantin damkar ini berlangsung/ menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat Kota Malang.

Arak-arakan berhenti di Markas Damkar Kota Malang dan para anggota damkar langsung membentuk barisan, berhadap-hadapan sembari membawa berbagai perlengkapan pemadaman api. Mulai nosel (ujung pipa penyemrot air) hingga kapak pendobrak pintu bangunan.

Dan inilah saat prosesi unik dimulai. Jika TNI dan Polri menggelar pedang pora maka pengantin pria anggota damkar ini dihormati dengan nosel pora. Namun tak kalah hikmat dan sakral, yang merupakan kebanggaan.

Usai prosesi ini, barulah mempelai duduk di kursi pelaminan dan menerima tamu di rumah damkar/ sebagai tanda resmi mempelai wanita diterima menjadi anggota keluarga besar penakluk si jago merah.

Prosesi yang menjadi tradisi begi pernikahan anggota damkar ini menjadi pengalaman yang tidak terlupakan bagi pasangan mempelai yang tengah berbahagia. Sudah tahu sih, bakal begini kalau jadi pengantin anggota damkar, seru, unik, greget. Ya jadinya malu-malu tapi seneng,” kata pengantin wanita.
 Noselpora, Tradisi Unik Pernikahan Anggota Damkar Kota Malang


“Kalau keliling seperti ini baru pertama kali mas. Seneng sih, cuman kok aku jadi gugup juga ini,” kata pengantin pria, Ferry yang juga Anggota Damkar Izati Farunisa.

Prosesi ini memang sudah menjadi kebiasaan di Mako Damkar Kota Malang disaat anggotanya menikah. Tidak hanya sebatas prosesi, ini adalah kebanggaan, wujud kebersamaan, dan memotivasi anggota agar lebih giat mengabdi ke masyarakat untuk tugas yang mulia.

“Perhatian seperti ini sangat penting untuk memotivasi anggota. Kalau di luar (negeri) ini adalah tradisi, tapi di Indonesia belum sepenuhnya.Kami mencoba bangkitkan noselpora dan iring-iringan,” Komandan Damkar Kota Malang, Jose Belo.

Damkar Kota Malang memang sudah berkembang tidak hanya bertugas memadamkan api, namun mulai menjadi wahana wisata museum damkar. Sehingga wisata pemadam kebakaran sebagai bentuk promosi memperkenalkan kepada masyarakat.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1731 seconds (0.1#10.140)