Inilah SIKAREL, Inovasi Presentasi Kartu Elektronik

Selasa, 11 Desember 2018 - 09:23 WIB
Inilah SIKAREL, Inovasi Presentasi Kartu Elektronik
Fakultas Teknik Ubaya meraih juara II ajang Festival Startup Elektronika Jawa Timur 2018 tanggal 22 November 2018. Karya mereka ‘SIKAREL’ merupakan inovasi Presensi Kartu Elektronik. Foto/Ist
A A A
SURABAYA - Enam mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya) yang tergabung dalam tim Era Eru Teus meraih juara II ajang Festival Startup Elektronika Jawa Timur 2018 tanggal 22 November 2018. Karya mereka bernama ‘SIKAREL’ merupakan inovasi Presensi Kartu Elektronik

Festival Startup Elektronika Jawa Timur 2018 merupakan ajang kompetisi bagi para startup elektronik dengan inovasi untuk mewujudkan kemajuan industri elektronika di Jawa Timur. Kegiatan ini bertujuan agar kemampuan atau keahlian startup dapat tersalurkan melalui kompetisi yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur.

Tim Era Eru Teus terdiri dari Tabah Arivianto (2015), Nico Ardianto (2016), Rifki Alviyandi (2016), Alessandro Augusta (2016), dan Andrew Tanujaya (2016) dari jurusan Teknik Elektro, serta kristian Tanuwijaya (2016) mahasiswa jurusan Teknik Informatika.

“Kami gembira bisa mendapatkan juara di perlombaan ini. Awalnya tidak menyangka karena tim lain inovasinya tidak hanya buatan mahasiswa S1, tapi ada alat yang hasil buatan dosen. Terdapat tiga kategori dalam perlombaan ini, yang kami ikuti adalah kategori Produk Teknologi Informasi dan Komunikasi,” ujar Tabah Arivianto selaku Tetua Tim.

Selain meraih prestasi dalam ajang Festival Startup Elektronika Jawa Timur Tahun 2018, SIKAREL merupakan jawaban dari kebutuhan Fakultas Teknik untuk menggantikan adanya presensi manual yang telah ada sejak awal 2018. Sistemnya dihubungkan dengan database yang dimiliki oleh unit Akademik dan Sistem Informasi Manajemen Ubaya.

“Inovasi ini bertujuan untuk menyempurnakan sistem presensi manual yang sebelumnya masih menggunakan kertas. Kita tahu dari segi biaya, presensi manual lebih mahal dan lebih rumit penggunaannya bagi Tata Usaha maupun dosen. Ada juga peluang terjadi human error seperti presensi yang tertukar, dan perlu waktu untuk input data setelah kelas berlangsung,” jelas Susilo Wibowo, S.T., M.Eng. selaku dosen pembimbing.

SIKAREL secara langsung telah digunakan di 14 kelas Fakultas Teknik. Alat ini terbukti lebih akurat dalam memasukkan data, cepat dan ekonomis. Tabah juga menambahkan jika sistem SIKAREL lebih fleksibel dan dapat diatur sesuai dengan kondisi kelas, seperti nama mata kuliah yang berbeda, pergantian jam mata kuliah dan lainnya.

Secara teknis penggunaan SIKAREL adalah saat awal dosen masuk ruangan, ia terlebih dulu membuka sistem presensi kelas dengan menempelkan kartu karyawan. Setelah itu, mahasiswa bergantian maju ke depan kelas untuk menempelkan kartu mahasiswa.

SIKAREL bisa mengetahui secara otomatis jika ada mahasiswa yang namanya tidak terdaftar dalam kelas tersebut. Setelah selesai mengajar, dosen kembali menempelkan kartu karyawan untuk menutup kelas, sehingga tidak ada mahasiswa lagi yang bisa melakukan presensi.

“Sekarang penggunaannya masih menggunakan kartu mahasiswa atau dosen untuk mendeteksi. Kami akan kembangkan kembali untuk kedepannya, karena problemnya jika kartu bisa saja hilang dan harus menunggu untuk dapat yang baru,” tambah Susilo
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3284 seconds (0.1#10.140)