Tangani Bencana, Jatim Jajaki Kerjasama dengan Jepang

Selasa, 11 Desember 2018 - 12:20 WIB
Tangani Bencana, Jatim Jajaki Kerjasama dengan Jepang
Kondisi akibat bencana yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Untuk menangani bencana, Pemprov Jatim akan menjajaki kerjasama dengan Jepang. Foto/dok
A A A
SURABAYA - Pemprov Jatim menjajaki kerjasama penanggulangan bencana (disaster management) dengan Prefektur Osaka, Jepang. Kerjasama tersebut dianggap penting mengingat Jepang berpengalaman menanggulangi bencana.

Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, Aries Agung Paewai mengatakan, meski Jepang sering dilanda bencana, mulai gempa bumi, tsunami, hingga angin topan, namun bencana tersebut relatif tidak membawa banyak korban. Itu karena, penanganan kebencanaan sudah menjadi bagian dari budaya.

“Sehingga ketika terjadi bencana, masyarakat Jepang sudah tahu tindakan apa yang harus mereka lakukan,” katanya, Selasa (11/12/2018).

Langkah memulai kerjasama, menurut Aries, akan dilakukan dengan mengundang beberapa guru atau trainer untuk mengajar pendidikan kebencanaan di sekolah-sekolah di Jatim. Langkah tersebut bisa dikata meniru pola yang dilakukan di sekolah-sekolah di Jepang. Mereka mengajarkan pendidikan disaster manajemen melalui kurikulum tersendiri.

"Disaster management sudah menjadi bagian dari kurikulum pendidikan yang diajarkan di sekolah-sekolah di Jepang,” ujar Aries.

Untuk merealisasikan kerjasama tersebut, saat ini tim dari Bagian Kerjasama Biro Humas dan Protokol beserta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sedang berkunjung ke Prefektur Osaka.

Beberapa hal yang dibahas diantaranya rencana pengiriman guru-guru SMA/SMK untuk berlatih penyusunan dan penerapan kurikulum penanggulangan bencana. Sebaliknya Pemprov Jatim akan mengundang tenaga ahli dari Jepang untuk mengajar hal yang sama di sekolah-sekolah di Jatim.

Sementara itu, Direktur Penanggulangan Bencana Prefektur Osaka Hirokazu Yamaguchi mengatakan, pihaknya menyambut baik rencana Pemprov Jatim dan akan memberikan dukungan sepenuhnya. Penanggulangan bencana harus dilakukan secara terpadu melibatkan semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.

Penanaman pemahaman akan risiko dan upaya pencegahan serta penyelamatan korban juga harus dimulai sejak usia dini. “Karena itu, kami mendukung Pemprov Jatim yang berencana memulai hal tersebut dari sekolah-sekolah,” katanya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.5506 seconds (0.1#10.140)