Kebanjiran, Pelajar SMP Negeri 18 Bersihkan Ruang Kelas

Selasa, 11 Desember 2018 - 12:04 WIB
Kebanjiran, Pelajar SMP Negeri 18 Bersihkan Ruang Kelas
Para pelajar SMP Negeri 18 Kota Malang, bekerja bakti membersihkan ruang kelasnya yang kebanjiran. Foto/SINDOnews/Yuswantoro
A A A
MALANG - Aktivitas belajar mengajar di SMP Negeri 18 Kota Malang, berhenti total, dampak dari bencana banjir yang merendam sekolah tersebut pada Senin (10/12/2018).

Banjir mulai menggenangi sekolah yang berada di kawasan perumahan elit Griya Santha ini sekitar pukul 13.30 WIB. Air dari saluran irigasi tersebut, dengan cepat meluap ke seluruh ruang sekolah.

"Saat kejadian, sekolah sudah mulai kosong, karena para siswa pulang lebih awal setelah selesai ujian akhir semester," terang guru lingkungan hidup SMP Negeri 18 Kota Malang, Azis Gubaidi.

Air dengan cepat menggenangi sekolah, hingga setinggi satu meter. Empat guru yang berada di dalam sekolah, masih sempat menyelamatkan server komputer yang berisi data sekolah.

Kebanjiran, Pelajar SMP Negeri 18 Bersihkan Ruang Kelas


Sementara, dokumen-dokumen lainnya tidak sempat terselamatkan. Termasuk berkas-berkas yang berada di ruang kelas dan ruang guru. Semuanya terendam banjir.

"Banjir baru surut sekitar pukul 17.00 WIB. Untuk membersihkan seluruh genangan air, akhirnya dibantu petugas pemadam kebakaran (PMK) Kota Malang, hingga pukul 24.00 WIB," tuturnya.

Ada delapan ruang yang terendam air banjir. Yakni ruang kelas, ruang guru, ruang tata usaha, dan aula sekolah yang berisi seluruh peralatan kesenian.

Banjir kali ini, diakui Azis merupakan yang terbesar. Biasanya, banjir memang sering terjadi saat hujan. Tetapi, airnya tidak sampai setinggi 1 meter.

Air yang masuk ke dalam sekolah tersebut, berasal dari saluran irigasi di samping sekolah, yang kini tidak lagi berfungsi karena lahan persawahannya sudah menjadi perumahan elit.

Kebanjiran, Pelajar SMP Negeri 18 Bersihkan Ruang Kelas


Derasnya arus air yang meluap dari belakang sekolah, membuat tembok pagar sekolah roboh. "Karena temboknya roboh inilah airnya banyak yang masuk ke kelas," ungkapnya.

Saat ini guru dan siswa bekerja bakti membersihkan dokumen dan berkas yang terendam air. Mereka menjemurnya di lapangan. Termasuk meja kursi, dan peralatan karawitan yang semuanya basah kuyub.

Dia mengaku, semua kegiatan belajar mengajar dihentikan, dan para siswa dipulangkan lebih awal sekitar pukul 12.00 WIB. "Kebetulan baru selesai UAS, sehingga tidak banyak kegiatan belajar mengajar," ungkapnya.

Pasca kejadian ini, langkah awal yang akan dilakukan untuk mengantisipasi banjir terulang menggenangi sekolah, menurutnya adalah dengan memperbaiki tembok pagar belakang sekolah.

Aqila Indra, salah satu siswa kelas inklusi SMP Negeri 18 Kota Malang, mengaku ruang kelasnya basah semua karena kebanjiran. "Semuanya basah. Buku-buku basah semuanya. Sekarang dijemur di halaman sekolah," tuturnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6294 seconds (0.1#10.140)