Guru Honorer Nekad Jadi Pegawai PT KAI Gadungan, Demi Gaet Gadis

Selasa, 11 Desember 2018 - 13:21 WIB
Guru Honorer Nekad Jadi Pegawai PT KAI Gadungan, Demi Gaet Gadis
Seorang guru honorer sekolah swasta nekad menjadi pegawai PT KAI gadungan, demi menggaet gadis idamannya. Foto/Ist.
A A A
LUMAJANG - Hanya demi menggaet gadis idamannya, pemuda berinisial AS asal Desa Sukosari, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang, harus berurusan dengan pihak berwajib.

Pasalnya, pemuda yang sehari-hari bekerja sebagai guru honorer di sebuah sekolah swasta tersebut, nekad menjadi pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI) gadungan.

Selama menyamar sebagai pegawai PT KAI, AS mengaku bekerja di Daerah Operasi (Daops) IX Jember. "Tersangka ditangkap di Stasiun Klakah, dan kini ditahan di Polsek Klakah," tegas Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban.

Pengungkapan kasus ini, diakuinya berawal dari laporan Cahyo Widiantoro, Asisten Manager Hukum PT KAI Daop IX Jember, yang merasa curiga dengan gerak-gerik pelaku saat tidak sengaja bersama dalam satu kereta di Stasiun Jatiroto.

"Saat bertemu di Stasiun Jatiroto, pelapor semakin curiga dengan pengakuan terlapor yang menyebut bertugas di Stasiun Tanggul. Di mana, stasiun tersebut juga masuk dalam wilayah Daop IX," tuturnya.

Arsal menyebutkan, kecurigaan pelapor semakin kuat, karena pelapor sangat hafal satu-persatu karyawan maupun pegawai PT KAI khusunya yang bertugas di Daop IX.

Sesamapainya di stasiun Klakah, terlapor yang mengenakan pakaian dan atribut lengkap layaknya Pegawai PT KAI, juga sempat menyapa pegawai Stasiun Klakah lainya, seolah saling mengenal.

Untuk menjawab kecurigaanya, akhirnya AS diamankan di kantor Stasiun Klakah, untuk di mintai keterangnya. Awalnya, AS bersikukuh sebagai pegawai resmi. Namun, setelah disebutkan tidak ada dalam daftar pegawai, akhirnya AS tidak bisa berkutik lagi.

"Kami lakukan penyelidikan lebih jauh lagi terkait kasus pegawai gadungan ini. Unit Reskrim Polsek Klakah, telah berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Lumajang, untuk menyelidikinya," tegas Arsal.

Saat dilakukan pemeriksaan dan penggeledahan terhadap tas milik AS, penyidik Satreskrim Polres Lumajang, menemukan sejumlah atribut dan perlengkapan, berupa dasi dan jepitan berlogo PT KAI, sejumlah ID Card PT KAI, Topi merah berlogo PT KAI, topi hitam bertuliskan nama AS, serta peluit bambu dan telepon genggam.

"Selain seragam, kita juga berhasil menyita sejumlah barang bukti, berupa atribut yang berlogo atau ada kaitannya dengan PT KAI. Dugaan sementara, semua atribut tersebut palsu," tegas Kasatreskrim Polres Lumajang, AKP Hasran.

Kepada penyidik, AS mengaku mendapatkan semua atribut dan seragam tersebut secara on line. "Awalnya dia mengaku hanya untuk kebutuhan foto selfie aja, saat mengenakan seragam dan atribut tersebut," imbuh Hasran.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7033 seconds (0.1#10.140)