Denny JA Ciptakan Rekor Lomba Resensi Puisi Esai Terbanyak di Medsos

Selasa, 11 Desember 2018 - 14:50 WIB
Denny JA Ciptakan Rekor Lomba Resensi Puisi Esai Terbanyak di Medsos
Denny JA. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Denny JA menggagas resensi puisi esai untuk dipublikasikan di media sosial (medsos). Hingga saat ini, sebanyak 858 resensi dari 34 provinsi sudah dipublikasi di ratusan akun Facebook.

Lomba resensi buku ini merupakan yang pertama yang penulisnya berasal dari seluruh provinsi Indonesia. Dengan total hingga saat ini ada 858 resensi di Facebook, itu merupakan rekor.

Menurut Denny JA, ada dua tujuan yang ingin dicapai dari lomba resensi itu. Pertama, mempopulerkan kisah lokal (local wisdom) di 34 provinsi yang direkam oleh lebih dari 170 penyair, dari Aceh hingga Papua.

"Melalui 34 buku puisi esai itu, kita dapat belajar soal suasana batin, kekayaan budaya, jeritan hati, ketimpangan sosial, kehangatan komunitas yang terekam dalam memori kolektif dari seluruh pelosok Indonesia," tuturnya dalam keterangan tertulisnya yang dikirim ke SINDOnews, Selasa (11/12/2018).

Denny JA menambahkan, lomba resensi dari 34 buku ini akan lebih mempopulerkan serial buku itu.Kedua, medsos kini telah menjadi sarana publik luas untuk mengakses karya budaya secara massif. "Siapapun, kapanpun, dimanapun, sejauh tersambung dengan internet dapat mengakses karya budaya," tuturnya.

Dipaparkan Denny, dalam lomba resensi ini, salah satu syaratnya tulisan harus dipublikasi di akun Facebook. Selain itu, setiap provinsi juga ada panitia lomba untuk memfasilitasi para peserta mengakses medsos. Melalui cara ini, diharapkan komunitas puisi esai akan dikenang turut meletakkan tradisi penggunaan medsos bagi perpustakaan dan lomba puisi.

Total hadiah yang diperebutkan mencapai 200 juta untuk 3 pemenang utama, 10 pemenang hiburan, dan 102 pemenang provinsi. Angka 102 itu berasal dari 3 pemenang dikali 34 provinsi.

Panitia lomba tediri dari Nia Samsihono, Gunoto Saparie dan Dhenok Kristianti telah mengumumkan hasilnya. Diketahui, pemenang pertama adalah Mourissa Celestine Belinda dari DKI Jakarta. Ia mengulas buku puisi esai soal local wisdom di Provinsi Bali tentang seorang wanita Bali yang mendapatkan penghasilan dan kedudukan sosial lebih tinggi dari suaminya. Hal ini dinilai mengganggu Ajeg Bali, kultur lokal Bali yang eksotis.

Selanjutnya, pemenang kedua adalah Marlen Wariunsora dari Maluku yang mengulas kisah drama dan sosial buku puisi esai dari Provinsi Maluku. Dan pemenang ketiga adalah M Nurhasanudin dari Yogyakarta yang meresensi buku puisi esai dari provinsi setempat.

Di mana tradisi raja Yogyakarta turun-temurun datang dari para lelaki. Bagaimana jika pengganti sang raja yang paling kompeten saat ini adalah wanita?

Sebanyak 115 naskah pemenang dari 34 provinsi ini akan dibukukan. Publik luas dapat membacanya secara gratis melalui perpustakaan puisi esai yang ada di Facebook. Selanjutnya, 34 puisi esai terpilih dari 34 provinsi akan dibuatkan filmnya bekerja sama dengan stasiun TV.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.1199 seconds (0.1#10.140)