Arus Peti Kemas, Diyakini Pelindo III Bisa Tembus 731.289 TEUs

Selasa, 11 Desember 2018 - 15:45 WIB
Arus Peti Kemas, Diyakini Pelindo III Bisa Tembus 731.289 TEUs
PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, optimis arus peti kemas bisa mencapai 731.289 TEUs. Foto/Dok.SINDOnews
A A A
SURABAYA - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, optimistis arus peti kemas di Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) hingga akhir tahun ini sebesar 731.289 TEUs.

Hingga November 2018, arus peti kemas di TPKS mencapai 611.486 TEUs, naik 5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 577.867 TEUs.

Dari jumlah arus peti kemas tersebut, 51 persennya atau 313.128 TEUs merupakan peti kemas ekspor. Lalu 49 persen sisanya atau setara 298.358 TEUs merupakan peti kemas impor.

Dari tingginya arus peti kemas internasional yang mendominasi bongkar muat di TPKS, menunjukkan pertumbuhan perekonomian di kawasan Jawa Tengah, terutama yang terkait dengan komoditas ekspor-impor.

"Peningkatan arus peti kemas luar negeri terutama karena tingginya project cargo yang diangkut dengan peti kemas," kata CEO Regional Jateng Pelindo III Arief Prabowo, Selasa (11/12/2018).

Barang-barang tersebut, lanjut dia, untuk mendukung proyek pembangungan PLTU Batang dan Tanjung Jati, Jepara. Serta kenaikan jumlah pengiriman peti kemas reefer, khususnya barang hasil olahan ikan untuk tujuan Rotterdam, Belanda, juga mendukung peningkatan arus peti kemas di TPKS.

"Kenaikan arus peti kemas ini salah satunya disebabkan oleh peralihan beberapa Industri ke daerah Jawa Tengah, karena UMR (upah minimum regional) yang masih lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata kota Industri lainnya di Indonesia," pungkasnya.

Direktur Utama PT Pelindo III Doso Agung menyebutkan, mengingat vitalnya peran TPKS sebagai gerbang ekspor-impor di Jawa Tengah, Pelindo III secara bertahap akan menambah peralatan, termasuk 20 unit Automatic-Rubber Tyred Gantry (A-RTG) untuk meningkatkan produktivitas bongkar muat di lapangan penumpukkan peti kemas. "Tambahan jumlah A-RTG merupakan langkah modernisasi peralatan Pelindo III," ujarnya.

Menurutnya, A-RTG dari sisi man power sangat efisien, karena satu operator bisa mengoperasikan hinga empat unit alat. Selain itu juga lebih safety karena tidak ada lagi operator manusia yang bertugas di dalam alat RTG dan blok lapangan penumpukan. Jadi efisiensi dan safety sekaligus.

"Proses behandle atau pemeriksaan peti kemas impor juga akan dipercepat prosesnya dengan menggunakan aplikasi teknologi informasi. Dua gate tambahan juga sedang dibangun untuk mempercepat akses ke terminal," terangnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8358 seconds (0.1#10.140)