Biadab! Pasukan Israel Sengaja Tembak Kepala Pria Palestina

Rabu, 12 Desember 2018 - 06:14 WIB
Biadab! Pasukan Israel Sengaja Tembak Kepala Pria Palestina
Rekaman video menunjukkan tak ada bentrok ketika pasukan Israel menembak mati pria Palestina di bagian kepala pada 4 Desember 2018. Foto/Courtesy of Btselem
A A A
RAMALLAH - Kelompok HAM merilis sebuah rekaman video, yang menunjukkan penembakan fatal pasukan Israel, terhadap seorang pria Palestina, sebagai pelanggaran hukum.

Rekaman menunjukkan korban sengaja ditembak di kepala bagian belakang. Insiden pada 4 Desember 2018 di Tepi Barat ini, awalnya diklaim militer Tel Aviv sebagai respons atas kekacauan dalam bentrok antara massa Palestina dan tentara Israel.

Faktanya, dalam rekaman video, korban berjalan menjauh dari pasukan Tel Aviv ketika dia ditembak di bagian kepala.

Mohammed Hossam Abdel Latif Habali, 22, terlihat berjalan di sebuah ruas jalan di Tulkarem, sebuah kota barat laut di Tepi Barat. Dia berjalan menjauh dari pasukan Tel Aviv.

Video yang dirilis kelompok HAM Israel, B'tselem, bersumber dari empat kamera keamanan di tempat kejadian. Rekaman menunjukkan tidak ada gangguan atau bentrokan antara antara massa Palestina dan tentara Israel ketika Habali terbunuh.

Sekitar tengah malam Selasa pekan lalu, sekitar 100 tentara Israel memasuki Tulkarem untuk melakukan penggerebekan di berbagai rumah warga Palestina.

Pada saat itu, beberapa pemuda Palestina keluar ke jalan dan melemparkan batu ke arah para prajurit, yang menanggapi dengan menembakkan peluru berlapis karet dan gas air mata.

Lebih dari dua jam kemudian, di wilayah lain di kota tersebut, sekitar 30 tentara Israel menyebar menjadi tim-tim kecil di Jalan a-Nuzha dan sebuah gang dekat Sekolah al-Fadiliyah.

Penduduk Tulkarem keluar dari rumah mereka dan berdiri di dekat sebuah restoran lokal, sekitar 150 meter dari para prajurit Israel untuk melihat apa yang terjadi.

Habali, yang mengalami masalah mental, adalah seorang penonton dan dapat dilihat dalam rekaman video dia berjalan di seberang jalan.

Berjalan di belakang orang Palestina lainnya, Habali ditembak di kepala bagian belakang dan jatuh ke tanah.

Para prajurit Israel meninggalkan tempat kejadian dan Habali dibawa ke rumah sakit di Tulkarem tanpa denyut nadi.

Setelah kematian Habali, pasukan Israel terus menyatakan lusinan orang Palestina melemparkan batu. "(Pasukan) merespons dengan alat kontrol massa dan kemudian dengan tembakan," klaim militer Israel.

Namun, klaim itu dimentahkan B'tselem dengan bukti rekama video."Penembakan mematikan tidak didahului oleh peringatan, tidak dibenarkan, dan merupakan pelanggaran hukum," kata kelompok tersebut, seperti dikutip Al Jazeera, Rabu (12/12/2018).

Militer Israel mengatakan penyelidikan telah diluncurkan. Namun, B'tselem yakin tidak akan ada penyelidikan militer.

"Militer akan terus menggunakan kekuatan mematikan yang tidak dapat dibenarkan tanpa diminta untuk bertanggung jawab atau membayar harga untuk tindakan semacam itu," tulis B'tselem dalam sebuah pernyataan.

Sejak tahun 2000, kelompok HAM itu menuntut penyelidikan atas 739 kasus di mana pasukan Israel membunuh atau melukai warga Palestina.

Angka yang dianalisis oleh B'tselem menunjukkan bahwa tidak ada investigasi yang pernah dibuka dalam 25 persen dari total kasus.

Setengah dari total kasus, penyelidikannya telah ditutup tanpa tindakan lebih lanjut. Hanya 25 kasus yang berbuah penuntutan terhadap tentara yang terlibat.

Menanggapi angka-angka itu, B'tselem mengatakan sistem penegakan hukum militer Israel tidak bertujuan untuk mengungkap kebenaran.

"Tujuannya bukan untuk mempertanggungjawabkan rantai komando yang bertanggung jawab atas insiden semacam itu, atau untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali," kata kelompok HAM itu.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6445 seconds (0.1#10.140)