13 Warga Kediri Tertular COVID-19 Dari Buruh Rokok Tulungagung

Selasa, 26 Mei 2020 - 20:03 WIB
loading...
13 Warga Kediri Tertular COVID-19 Dari Buruh Rokok Tulungagung
Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar Foto/Ist.
A A A
KEDIRI - Sebanyak 13 orang warga Kota Kediri tertular pasien COVID-19 dari klaster buruh pabrik rokok di Tulungagung. Ke 13 orang yang merupakan keluarga dan tetangga pasien klaster rokok Tulungagung tersebut, dalam kondisi sehat. Karenanya semua pasien positif baru itu digolongkan ke dalam Orang Tanpa Gejala (OTG).

(Baca juga: PSBB Surabaya Raya Tahap III, Polda Jatim Kerahkan 1.161 Personel )

"Dari pasien positif tersebut semuanya orang tanpa gejala (OTG)," ujar Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar dalam keterangan rilisnya Selasa (26/5/2020). Sebelum ada penambahan 13 orang positif baru tersebut, sebanyak 16 orang warga Kota Kediri, yang bekerja sebagai buruh linting pabrik rokok Mustika Tulungagung terkonfirmasi positif COVID-19.

Ternyata dalam perkembangannya, virus yang dibawa dari Tulungagung tersebut telah menulari orang orang yang berkontak erat. Beberapa di antaranya keluarga, yakni anak dan cucu buruh rokok. Kemudian juga tetangga dekat. "Yang termuda usia 11 tahun, 15 tahun, 16 tahun dan 31 tahun. Lainnya 50 dan 60 an tahun," kata Abdullah Abu Bakar.

Seluruh pasien baru tersebut merupakan warga Kelurahan Tempurejo, Kelurahan Bawang, dan Kelurahan Pojok. Mas Abu begitu biasa disapa mengatakan, transmisi lokal atau penularan COVID-19 telah terjadi di Kota Kediri. Bagi Mas Abu penambahan angka kasus baru COVID-19 tersebut relatif besar.

Karenanya, selain tracing petugas medis akan menjemput seluruh pasien dan menempatnya di rumah sakit Kilisuci atau Gambiran lama yang merupakan rumah sakit khusus COVID-19 di Kota Kediri. "Ini penambahan paling besar dan mudah mudahan tidak ada lagi," papar Mas Abu.

Dalam kesempatan itu Mas Abu juga menghimbau warga Kota Kediri untuk senantiasa mematuhi protokol kesehatan. Warga juga diminta tetap mengenakan masker setiap keluar rumah sekaligus menjaga pola hidup sehat. "Kalau tidak perlu tidak usah keluar rumah," imbau Mas Abu.

(Baca juga: Dirawat Beberapa Jam, ODP COVID-19 Blitar Meninggal )

Fauzan Adhima, juru bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Kediri menambahkan, sebagian dari 13 pasien tersebut sudah dipindahkan ke rumah sakit Kilisuci. Pemindahan harus dilakukan karena tempat tinggal pasien tidak reprensentatif untuk menjalani isolasi mandiri. "Sudah sebagian ada disana," ujar Fauzan Adhima.

RS Kilisuci yang berubah menjadi rumah sakit khusus COVID-19 tersebut mulai menerima pasien pada 22 Mei 2020 lalu. Pasien pertama merupakan pindahan dari puskesmas Ngletih, Kecamatan Pesantren. Saat ini di RS Kilisuci telah merawat sebanyak 18 pasien yang semuanya berstatus OTG.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2467 seconds (0.1#10.140)