3 Rumah Warga Tertimpa Pagar Makam Pahlawan Nasional Sultan Hasanuddin

Rabu, 26 Desember 2018 - 07:07 WIB
3 Rumah Warga Tertimpa Pagar Makam Pahlawan Nasional Sultan Hasanuddin
Rumah warga terkena reruntuhan dindin makam Sultan Hasanuddin di Kabupaten Gowa. Foto: Herni Amir/SINDOnews
A A A
MAKASSAR - Anda pasti tahu Pahlawan Nasional asal Sulawesi Selatan, Sultan Hasanuddin. Nah, pagar makamnya roboh hingga menimpa rumah warga.

Adalah rumah Harto Dg Gading, Sasmita Dg Ngasseng dan Adnan menjadi korban robohnya pagar makam Sultan Hasanuddin, Jumat (21/12/2018) malam lalu.

Harto menyebutkan, akibat kerusakan tersebut, ia mengalami kerugian hingga Rp100 juta. Banyak barang-barang miliknya yang rusak. Mulai dinding rumah, kamar mandi hingga dapur.

Dia dan keluarganya berharap kesediaan pemerintah bertanggung jawab atas kerusakan dan kerugian yang dialami atas rumah yang ditinggalinya sejak 1987 itu.

"Rumah ini rusak tertimpa bebatuan dan lumpur. Kami berharap pemerintah bersedia mengganti kerugian kami. Apakah menghadirkan barang-barang baru sebagai pengganti, atau memberikan kami uang tunai sebagai pengganti," ungkapnya, Rabu (26/12/2018).

Harto menilai, pekerja proyek melakukan hal keliru sejak awal. Dinding pembatas makam Sultan Hasanuddin ditinggikan tanpa penyediaan saluran air.

Hingga akhirnya kata dia, dinding pembatas tersebut roboh saat hujan deras mengguyur. Bebatuan besar bergelinding masuk ke rumahnya, disertai rembesan lumpur.

"Pekerja tidak menyiapkan lubang pembuangan, padahal dinding ini adalah bagian terendah dari makam. Akibatnya air tertampung di sini," kata Harto.

Sementara itu Sasmita Daeng Ngasseng, juga mengaku sebelumnya sudah mengingatkan pekerja yang sedang melakukan proyek revitalisasi makam. Ibu tiga anak ini mengatakan, sejak musim hujan tiba, air lumpur sering masuk ke rumahnya melalui dinding pembatas makam Sultan Hasanuddin.

"Sejak makam ini dikerja, lumpur sering masuk. Padahal sejak saya tinggal di sini sejak 1987, tidak pernah ada kejadian seperti ini," ungkapnya.

Karena hal inilah, Samita kemudian menemui pekerja proyek pada Minggu (16/12/2018), agar menyampaikan hal tersebut kepada penanggung jawab utama proyek revitalisasi tersebut.

Ternyata, lima hari berselang, dinding pembatas makam Sultan Hasanuddin roboh. Bebatuan besar bergelinding masuk ke rumahnya, disertai rembesan lumpur.

Beruntung, Sasmita berserta ketiga anaknya berada di kamar depan rumah sehingga tidak ada yang terluka. Sementara dapur, kamar belakang serta ruang bagian tengah ditimpa bebatuan.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2188 seconds (0.1#10.140)