Masyarakat 'Serbu' Eco Wisata Mangrove Kota Surabaya
A
A
A
SURABAYA - Masyarakat dari Surabaya dan daerah lainya mendatangi Hutan Mangrove Wonorejo, Rungkut Surabaya untuk mengisi hari libur pada Selasa (1/1/2018) bersama sanak keluarga.
Mereka datang dari berbagai daerah di Jawa Timur untuk menikmati wana wisata alam hutan bakau yang berfungsi untuk melindungi tergerusnya sisi timur Kota Surabaya ini, menjadi alternatif wisata Kota Surabaya.
Meski baru buka dan diresmikan pada awal tahun 2010, kini hutan bakau ini menjadi jujugan masyarakat mengisi libur akhir pekan. Selain lokasi yang dekat dengan kota, wisata alam yang berada di pantai timur Surabaya ini gratis.
Pantauan jatim.sindonews.com tampak ribuan pengunjung memadati jogging track untuk menyusuri mangrove. Ratusan wisatawan juga rela antri untuk naik perahu nelayan menyusuri aliran sungai ke bibir pantai.
Bahkan mereka sudah menyiapkan bekal dari rumah untuk dinikmati bersama keluarga dibawah rindangnya mangrove. Salah satu pengujung asal Bangil Pasuruan, Mardianto mengaku sengaja datang ke Mangrove karena penasaran naik perahu.
"Saya penasaran ingin naik perahu sampai ke ujung timur sana,"katanya. Untuk sekali naik perahu pulang dan pergi, pengelola memasang tarif Rp25.000 dan anak-anak dikenai harga 15 ribu Rupiah, menelusuri sungai yang berjarak 5 km.
Selain wahana perahu tradisional, wisatawan yang datang di mangrove juga dimanjakan dengan sejumlah fasilitas diantaranya tempat parkir luas, Gazebo, Musholla, Jogging track, Sentra oleh-oleh khas surabaya seperti batik. Jika lapar pengunjung bisa menikmati berbagai jenis makanan di Resto dengan pemandangan hutan mangrove.
Mereka datang dari berbagai daerah di Jawa Timur untuk menikmati wana wisata alam hutan bakau yang berfungsi untuk melindungi tergerusnya sisi timur Kota Surabaya ini, menjadi alternatif wisata Kota Surabaya.
Meski baru buka dan diresmikan pada awal tahun 2010, kini hutan bakau ini menjadi jujugan masyarakat mengisi libur akhir pekan. Selain lokasi yang dekat dengan kota, wisata alam yang berada di pantai timur Surabaya ini gratis.
Pantauan jatim.sindonews.com tampak ribuan pengunjung memadati jogging track untuk menyusuri mangrove. Ratusan wisatawan juga rela antri untuk naik perahu nelayan menyusuri aliran sungai ke bibir pantai.
Bahkan mereka sudah menyiapkan bekal dari rumah untuk dinikmati bersama keluarga dibawah rindangnya mangrove. Salah satu pengujung asal Bangil Pasuruan, Mardianto mengaku sengaja datang ke Mangrove karena penasaran naik perahu.
"Saya penasaran ingin naik perahu sampai ke ujung timur sana,"katanya. Untuk sekali naik perahu pulang dan pergi, pengelola memasang tarif Rp25.000 dan anak-anak dikenai harga 15 ribu Rupiah, menelusuri sungai yang berjarak 5 km.
Selain wahana perahu tradisional, wisatawan yang datang di mangrove juga dimanjakan dengan sejumlah fasilitas diantaranya tempat parkir luas, Gazebo, Musholla, Jogging track, Sentra oleh-oleh khas surabaya seperti batik. Jika lapar pengunjung bisa menikmati berbagai jenis makanan di Resto dengan pemandangan hutan mangrove.
(vhs)