Wow, Ampas Tebu Ternyata Bisa Cegah Bahaya Merkuri

Rabu, 02 Januari 2019 - 14:29 WIB
Wow, Ampas Tebu Ternyata Bisa Cegah Bahaya Merkuri
Mahasiswa Departemen Kimia menemukan khasiat ampas tebu sebagai bahan pencegah bahaya merkuri.Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Siapa yang menyangka kalau ampas tebu bisa dipakai untuk mencegah bahaya merkuri. Selama ini merkuri sangat berbahaya apabila terakumulasi dalam tubuh ikan maupun manusia.

Dati potensi bahaya itu, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menciptakan metode biosorben dari ampas tebu yang dapat mengikat merkuri.

Tiga mahasiswa yang terdiri dari Vicario Baroroh, Irmariza Shafitri Caralin, dan Alvin Rahmad Widyanto memaksimalkan biosorben sebagai bahan yang memiliki pori-pori banyak. Sehingga proses adsorpsi atau kondisi di mana sesuatu memasuki zat lain dapat berlangsung pada dinding pori atau terjadi pada daerah tertentu di dalam partikel tersebut.

Para mahasiswa dari Departemen Kimia tersebut mengaku memilih metode biosorben karena dapat mengurangi kadar bahaya merkuri hingga 92 persen. Setelah kadar berkurang, merkuri masih dapat digunakan kembali untuk memurnikan emas yang selama ini dipakai untuk menambang.

“Penggunaannya efektif hingga 100 kali permunian,” ujar Vicario Baroroh, Rabu (2/1/2019).

Ia melanjutkan, proses uji biosorben merkuri tersebut dilakukan dengan menggunakan karbon aktif dari ampas tebu. Setelah ampas tebu diaktivasi oleh larutan natrium hidroksida dan hidrogen klorida, hasil aktivasinya dilanjutkan dengan adsorpsi logam merkuri. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi kapasitas adsorpsi dan isoterm, sehingga ada nilai perubahan keadaan gas pada suhu yang tetap.

Berdasarkan hasil pengujian, katanya, perlakuan aktivasi ternyata memberikan perubahan ukuran pada adsorben atau zat padat yang dapat menyerap komponen tertentu dari suatu fase fluida yang semula berukuran besar menjadi lebih kecil dan selektif.

“Ukuran kecil inilah yang membantu meningkatkan kapasitas adsorpsi terhadap merkuri,” ucapnya.

Roroh juga menjelaskan, pemilihan ampas tebu sebagai bahan karbon aktif sendiri bukanlah tanpa alasan. Roroh bersama dua rekannya itu memilih ampas tebu, kendati kandungan selulosanya lebih tinggi jika dibandingkan dengan sekam padi maupun jerami.

Dengan kandungan selulosa yang tinggi, maka akan berdampak pula pada kapasitas adsorpsi merkuri yang tinggi. “Selain itu, pemilihan ampas tebu ini pun didasari oleh keberadaannya yang mudah dijumpai di masyarakat,” ucapnya
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4702 seconds (0.1#10.140)