Blusukan ke Pasar Tradisional Tulungagung Jokowi Beri Wejangan Inflasi

Jum'at, 04 Januari 2019 - 17:55 WIB
Blusukan ke Pasar Tradisional Tulungagung Jokowi Beri “Wejangan” Inflasi
Tampak Presiden Joko Widodo saat blusukan ke pasar tradisional Ngemplak, Kelurahan Botoran, Kabupaten Tulungagung. Di sana Jokowi bertemu dengan pedagang beras dan daging ayam. (Foto/SINDOnews/Solichan Arif)
A A A
TULUNGAGUNG - Presiden Jokowi mengunjungi Pasar Ngemplak di Tulungagung. Di tengah pedagang dan pembeli pasar tradisional yang mengerumuninya, Jokowi berbicara soal inflasi.

Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) disampaikan bahwa angka inflasi tahun 2018, yakni 3,13 persen lebih rendah dari tahun 2017, 3,61 persen. Jokowi menegaskan, inflasi rendah artinya harga juga turun.

“Kalau inflasinya turun secara otomatis harga juga ikut turun. Jangan diartikan yang lain lain, itu sudah rumus, “kata Jokowi Jumat (4/1/2019). Di Pasar Ngemplak Jokowi secara khusus memantau harga beras dan daging ayam.

Beberapa pedagang beras didatanginya. Dari dialog dengan pedagang, presiden ketujuh RI itu mengantongi data harga beras di pasaran. “Karena ini yang mempengaruhi perubahan inflasi, sehingga harga beras yang terlebih dahulu yang saya lihat, “terang Jokowi.

“Harganya tadi setelah saya cek hanya Rp 8.500 per kilogram. Kalau di pasaran beras medium yang paling banyak, dan untuk stok juga aman Insya Allah tidak ada masalah,” tambahnya.

Disimpulkan bahwa stabilisasi harga beras melalui operasi pasar Bulog telah berjalan efektif. Berdasarkan informasi yang diterimanya, kata Jokowi tiap akhir tahun maupun awal tahun, kenaikan harga beras selalu tinggi. Namun setelah dicek ke lapangan, harga masih stabil. Stok beras medium juga tercukupi.

Sementara terkait harga daging ayam, Jokowi menjumpai kenaikan harga. Dari sebelumnya Rp31.000 per kilogram menjadi Rp32.000 per kilogram. Meski hanya naik seribu rupiah, menurut Jokowi, kenaikan harga tetap perlu diperhatikan.

Perlu ada kepastian, apakah kenaikan harga disebabkan pasokan pakan ternak yang mempengaruhi harga atau lainnya. “Kenaikan ini yang perlu kita soroti. Apa penyebab kenaikan harga daging ayam, meskipun naik Rp1.000 per kilogramnya,“ katanya.

Selain berdialog dengan sejumlah pedagang beras dan daging ayam, Presiden Jokowi juga menyempatkan berbelanja. Sukri, salah seorang pedagang daging ayam pasar Ngemplak mengatakan, Jokowi membeli 5 kilogram daging ayam seharga Rp32.000 per kilogramnya.

Oleh Jokowi, dirinya dibayar Rp250.000. “Harga daging ayam Rp32.000 per kilonya. Tadi diberi uang Rp250.000. Alhamdulillah, “ tuturnya. Dari Pasar Ngemplak, Jokowi langsung menuju Kampus STKIP yang berada di Desa Plosokandang. Di sana Jokowi meresmikan proyek Rusunawa yang dibiayai APBN.

Selain Rusunawa STKIP, Jokowi juga meresmikan Rusunawa IAIN Tulungagung, Rusunawa khusus masyarakat dengan penghasilan rendah dan Jembatan Ngujang II yang menghubungkan Desa Bukur Kecamatan Sumbergempol dan Desa Pucunglor, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung.Dari Tulungagung, rombongan Jokowi langsung bertolak ke Kabupaten Trenggalek.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8650 seconds (0.1#10.140)