China Bersiap untuk Hancurkan Sebuah Masjid Meski Diprotes

Jum'at, 10 Agustus 2018 - 15:07 WIB
China Bersiap untuk Hancurkan Sebuah Masjid Meski Diprotes
China akan menghancurkan sebuah masjid meski diprotes oleh etnis Muslim Hui. Foto/Istimewa
A A A
BEIJING - Pihak berwenang di China barat laut siap memulai pembongkaran masjid Jumat (10/8/2018) meskipun ada protes oleh ratusan anggota minoritas etnis Muslim Hui. Muslim Hui bertekad untuk mempertahankan tempat ibadah yang baru dibangun itu.

"Kerumunan berkumpul di luar Masjid Agung yang menjulang tinggi di kota Weizhou di wilayah otonomi Ningxia Hui dan diawasi ketat oleh polisi," kata South China Morning (SCMP) Hong Kong yang dikutip Fox News. Tidak ada bentrokan yang dilaporkan.

Belum diketahui dengan jelas apakah rencana itu akan berjalan sesuai jadwal. SCMP mengatakan rencana alternatif telah dilayangkan untuk menghapus delapan dari sembilan kubah, yang selesai tahun lalu tetapi tidak pernah memperoleh izin pembangunan dan pengoperasian yang tepat.

Langkah itu dilakukan saat Partai Komunis China yang secara resmi ateis sedang menindak tegas ekspresi beragama dan menyerang apa yang disebutnya ide-ide radikal di antara lebih dari 20 juta Muslim di negara itu. Pihak berwenang telah menyerukan "sinicization" agama di China, yang tampaknya termasuk penghapusan simbol-simbol agama dan kepatuhan ketat terhadap arahan Partai Komunis.

Untuk diketahui sinicization adalah suatu proses di mana masyarakat non-China berada di bawah pengaruh budaya China.

Lebih jauh ke barat di wilayah Xinjiang, ratusan ribu anggota kaum minoritas Muslim Uighur dan Kazakh telah ditahan selama berbulan-bulan di kamp-kamp pendidikan ulang di mana mereka dilaporkan dipaksa untuk mengecam Islam dan budaya tradisional.

Tidak seperti kelompok-kelompok etnis tersebut, bagaimanapun, Hui secara kultural lebih dekat dengan mayoritas Han China. Mereka mempunyai kemiripan penampilan dan variasi berbicara dari bahasa utama Mandarin.

Sampai tahun-tahun belakangan ini, mereka umumnya dibiarkan oleh pihak berwenang, bahkan ketika penindasan keamanan di Xinjiang semakin menindas setelah serangan-serangan kekerasan oleh separatis Muslim radikal.

Seiring dengan kampanye sinicisasi, bagaimanapun, sekolah-sekolah agama Hui dan kelas-kelas Arab telah ditutup dan jangkauan Muslim ke kaum muda ditekan, menurut laporan.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3433 seconds (0.1#10.140)