Hujan Deras Landa Madiun, Jembatan Penghubung Dua Desa Ambrol

Jum'at, 29 Mei 2020 - 14:52 WIB
loading...
Hujan Deras Landa Madiun, Jembatan Penghubung Dua Desa Ambrol
Warga dan perangkat desa melihat kondisi jembatan yang ambrol akibat diterjang hujan lebat.Foto/Arif Wahyu Efendi
A A A
MADIUN - Hujan deras yang mengguyur wilayah Madiun pada Kamis (28/5/2020) menyebablan jembatan penghung antar desa Ketandan Kecamatan Dagangan dengan desa Geger Kecamatan Geger, Madiun, ambrol. Hujan deras tersebut mengguyur wilayah hulu di barat lereng gunung Wilis dan sekitar lokasi jembatan.

Menurut Evan salah seorang perangkat Desa Ketandan, hujan terjadi sejak Kamis siang hingga sore mengakibatkan air sungai sempat meluap. Arus yang deras menggerus sebagian talud jembatan hingga akhirnya ambrol Kamis sore (28/05/2020).

"Ini kemarin sekitar mulai pukul 12.30 sudah mulai hujan lebat. Sampai pukul 16.00 juga belum reda. Kemudian untuk posisi untuk ambrolnya talud itu sekitar pukul 14.30," ujar Evanusai melihat talud jembatan yang ambrol, Jumat (29/05/2020).

Perangkat desa bertubuh subur itu menuturkan, hujan lebat bukan hanya terjadi di desanya, tetapi juga di daerah hulu lereng barat Gunung Wilis, seperti Desa Tileng, Blimbing dan Mendak di Kecamatan Dagangan. Sehingga terjadi luapan dengan arus deras dan menggerus talud jembatan sampai alkhirnya ambrol.

"Hujannya lebat sejak di hulu seperti di Desa Tileng, Blimbing dan Mendak. Selain meluap arusnya deras, posisi sungai agak memutar sehingga ada putaran air mungkin apa memakan tanah yang ada di samping jembatan," jelasnya.

Akibat ambrolnya talud jembatan sungai Nguren itu, jalan penghubung antar desa tak dapat dilalui kendaraan bermotor maupun pejalan kaki. Warga harus memutar antara tiga hingga empat kilometer menempuh jalur lain.

Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun Muhamad Zahrowi sudah melakukan pengecekan lokasi sejak Kamis sore.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan kedua desa terdampak dan dinas terkait agar ada solusi agar jembatan itu nanti bisa segera dilalui kembali. Untuk sementara pihaknya bersama pemerintahan Desa Ketandan dan Geger memberikan rambu peringatan bahwa jalur tak dapat dilewati pada kedua sisi jalan jembatan.

"Kita sudah ke lokasi sejak kemarin sore pasca kejadian. Kita assesment. Kita kuga koordinasi dengan pemdes Ketandan dan Geger, serta minta arahan Dinas terkait. Untuk sementara kedua sisi jalan Jembatan kami beri rambu rambu bahwa jalan tak bisa di lewati agar warga yang mau lewat tidak kecele," terang Rowi melalui sambungan telepon.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2346 seconds (0.1#10.140)