Bayinya Kegerahan, Ibu di Pakistan Minta Pintu Pesawat Dibuka

Jum'at, 10 Agustus 2018 - 17:01 WIB
Bayinya Kegerahan, Ibu di Pakistan Minta Pintu Pesawat Dibuka
Ibu di Pakistan meminta pintu pesawat dibuka karena bayinya kehilangan kesadaran karena kepanasan. Foto/Istimewa
A A A
ISLAMABAD - Sebuah video viral menunjukkan seorang ibu memohon kepada staf maskapai penerbangan untuk membuka pintu pesawat. Ia melakukan hal itu karena bayinya kehilangan kesadaran karena kegerahan. Pemicunya adalah, pesawat tersebut diam dilandasan pacu selama dua jam dengan pendingin udara yang gagal beroperasi.

Dalam video yang direkam 3 Agustus pada maskapai penerbangan Pakistan International Airlines (PIA) itu memperlihatkan seorang ibu berteriak kepada seorang staf maskapai yang berdiri di depan sebuah pintu pesawat. Terlihat pula seorang pria memegang bayinya yang tidak sadarkan diri dan sejumlah penumpang lain mengipasi sang bayi. Mereka juga mencaci maki staf maskapai karena tidak membantu.

Seorang pejabat mengatakan kepada wanita itu untuk menunggu, sementara staf yang lain terdengar mengatakan dalam bahas Urdu: "Akan membuka pintu...kita berbicara dengan pilot," kutip Sputnik dari laman Dawn, Jumat (10/8/2018).

Selain itu, terdengar nyanyian dalam bahasa Ingggri: "Malu, malu!" diatas pesawat dengan rute penerbangan dari Paris ke Islamabad itu.

New York Post melaporkan wanita dan anaknya itu kemudian kembali ke tempat duduknya, mencatat bayi itu tidak mengalami luka.

Juru bicara PIA Mashood Tajwar mengatakan kepada Dawn Rabu bahwa PIA telah mengetahui video tersebut dan telah meluncurkan penyelidikan untuk mengetahui penerbangan dan awak yang ada dalam video tersebut.

"Beberapa orang di media melaporkan bahwa insiden itu terjadi pada 1 Agustus, ada yang mengatakan pada 3 Agustus - kami belum mengkonfirmasi dengan tepat penerbangan dan tanggal kejadian," kata Tajwar, sambil mencatat tidak ada pengaduan resmi tentang peristiwa itu.

Siaran pers di halaman Facebook resmi PIA memberikan penjelasan lebih rinci, mencatat bahwa Presiden dan CEO Musharraf Rasool Cyan telah memerintahkan penyelidikan untuk memastikan penyebabnya dan untuk mengambil tindakan korektif yang sesuai.

Siaran pers, bersama dengan pernyataan lain di laman Facebook dan Twitter maskapai, menegaskan bahwa pesawat hanya tertunda selama 30 menit, bukan dua jam.

"Pintu pesawat ditutup, dan siap untuk dibuka kembali, namun izin dari Kontrol Lalu Lintas Udara tidak diberikan, dan karenanya mesin pesawat tidak bisa dinyalakan, karena masih diparkir di landasan. Pintu juga tidak bisa dibuka karena itu akan menjadi pelanggaran keamanan berat," jelas PIA.

Pernyataan lebih lanjut mencatat bahwa PIA menghubungi keluarga ibu dan anak itu. Mereka menyatakan pemberitahuan penjelasan telah diberikan kepada Kapten yang bertugas, Ground Handler di Bandara Paris dan Chief Operating Officer maskapai penerbangan.

"Kebijakan Zero Tolerance sedang diadopsi di PIA, dan tidak akan ada kompromi pada kemudahan pelanggan dan kenyamanan serta keselamatan penerbangan. Tindakan disiplin yang ketat akan diambil terhadap mereka yang dinyatakan bersalah menyebabkan ketidaknyamanan kepada penumpang penerbangan tersebut," kata PIA.

Dalam postingan terbarunya di Facebook, PIA mengatakan: "Kami sangat senang berbagi bahwa ibu dan bayi dari penerbangan PK750 baik-baik saja."

Postingan itu mencatat bahwa manajer distrik Rawalpindi & Islamabad PIA telah bertemu dengan pihak keluarga dan juga dipanggil untuk mencari tahu tentang keselamatan mereka. Postingan itu diakhiri dengan hashtag #PIAcares.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.9037 seconds (0.1#10.140)