Warga Lereng Bromo Protes Pembagian BLT Desa Pilih Kasih

Sabtu, 30 Mei 2020 - 06:26 WIB
loading...
Warga Lereng Bromo Protes Pembagian BLT Desa Pilih Kasih
Warga desa di wilayah Lereng Gunung Bromo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur mendatangi balai desa setempat, Jumat (29/5/2020). Foto/iNews/Jaka Samudra
A A A
PASURUAN - Sejumlah warga desa di wilayah Lereng Gunung Bromo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur mendatangi balai desa setempat, Jumat (29/5/2020) siang tanpa mengindahkan physikal distancing pandemi COVID-19.

Mereka menuntut transparansi dalam penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) desa. Sebab pemerintahan desa setempat dianggap tidak adil dan tebang pilih saat memberikan bantuan pada masyarakat terdampak virus corona. (Baca juga: Pembagian BLT-DD Tahap I, Jatim Teratas Jumlah Desa Tersalurkan )

Warga Desa Pasrepan, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan, mendatangi kantor desa setempat, di jalan raya menuju Gunung Bromo, Desa Pasrepan, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Di kantor balai desa, terlihat mereka tidak mengindahkan protokol kesehatan saat merebaknya virus membahayakan COVID-19. Selain berkerumun, tidak jaga jarak antar warga, pendemo mulai dari pria dan wanita banyak yang tidak mengenakan masker.

Masyarakat meminta kepada pemerintahan desa setempat dalam penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) desa, sebaiknya disurvei sehingga mengetahui jelas penduduk berhak mendapat bantuan uang ratusan ribu rupiah.

Menurut seorang warga yang mendatangi ke kantor desa, Saifudin, mereka melakukan aksi ini karena penyaluran bantuan BLT desa di lingkungannya dinilai tidak merata dan tidak tepat sasaran.

“Warga yang mampu secara ekonomi justru dapat bantuan, sementara sejumlah warga miskin yang lebih layak menerima tidak memperoleh bantuan,” kata Saifudin.

Sementara itu, Kepala Desa Pasrepan Jodi Mulyono menepis kabar penyaluran bantuan dinilai tidak tepat sasaran. Bahkan menurut dia, pihaknya sudah optimal dalam mendata siapa saja warga yang layak mendapat bantuan.

“Meski demikian, pemerintah desa masih menerima usulan 90 warga yang diajukan untuk mendapatkan bantuan bersumber dari dana desa tersebut dan akan melakukan verifikasi data kepada 90 warga dimaksud,” kata Jodi Mulyono.

Bahkan usai melakukan aksi, seorang dan perangkat desa setempat nyaris adu pukul dengan warga. Beruntung emosi keduanya dapat diredam dan dilerai warga lainnya.
(nth)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1672 seconds (0.1#10.140)