Program RejosoKita Jatim, Contoh Pengelolaan DAS yang Baik

Jum'at, 10 Agustus 2018 - 20:17 WIB
Program RejosoKita Jatim, Contoh Pengelolaan DAS yang Baik
Suasana bincang Kopi Sore bersama AQUA dengan judul Mengelola Daerah Aliran Sungai (DAS) secara terpadu di Bakoel Café, Cikini, Jakarta Pusat. Foto/SINDOnews/Nuriwan Trihendrawan
A A A
JAKARTA - Daerah aliran sungai (DAS) sangat erat kaitannya dengan pengelolaan sumber daya air demi ketersediaan sumber air bersih dimasa yang akan datang.

Untuk itu pengelolaan DAS harus melibatkan semua pihak. Pemerintah juga perlu turun tangan mengatur dan menjamin pengelolaan sumber daya air bagi rakyat.

“Pengelolaan sumber daya air perlu dilakukan dengan melibatkan semua pihak. Pemerintah selaku regulator harus dapat menyediakan payung hukum yang menjamin pengelolaan sumber daya air secara terpadu sehingga dapat memberikan ruang gerak bagi masyarakat, LSM, BUMD dan juga swasta dalam pengelolaan SDA,” kata ahli hidrologi Universitas Merdeka Malang Gunawan Wibisono

Gunawan Wibisono menjelaskan hal itu dalam bincang Kopi Sore bersama AQUA dengan judul Mengelola Daerah Aliran Sungai (DAS) secara terpadu di Bakoel Café, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (9/8/2018).

Menurut Gunawan, salah satu program yang cukup sukses dalam mengelola DAS adalah program "RejosoKita" di Jawa Timur. Program ini hasil kolaborasi strategis antara pemangku kepentingan untuk pengelolaan DAS Rejoso secara berkelanjutan.

Program ini dipelopori Yayasan Social Investment Indonesia (SII), The World Agroforestry Centre (ICRAF), Collaborative Knowledge Network (CK-Net), The Nature Conservancy (TNC) dan pemangku kepentingan terkait lainnya.

“Gerakan ini berupaya untuk menerapkan pendekatan pengembangan yang cerdas untuk menciptakan pengelolaan sumber daya air terpadu. Dengan menggabungkan keahlian dan pengalaman yang dimiliki setiap pemangku kepentingan,” kata Gunawan.

Gunawan berharap program ini dapat membantu merumuskan rencana, strategi, dan rekomendasi untuk menerapkan pengelolaan sumber daya air. Juga pemanfaatan air yang berkelanjutan yang menguntungkan manusia, alam, dan kegiatan usaha.

“Kolaborasi ini mendukung RejosoKita sebagai sebuah gerakan yang dikembangkan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sumber daya air di Rejoso bagi masyarakat di Pasuruan, Gresik, dan Surabaya,” bebernya.

Sementara itu, Director Sustainable Development Danone AQUA Karyanto Wibowo meyakini pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya air adalah tanggung jawab bersama.

“Kami selalu berkomitmen mengelolaan SDA yang terpadu dan berkelanjutan. Melalui Gerakan RejosoKita seluruh pihak dapat berpartisipasi demi keberlangsungan sumber daya air,” kata Karyanto.

Karyanto mengatakan, Danone-AQUA berkomitmen dalam mendukung skema ko-investasi yang digalang oleh Gerakan RejosoKita. Danone-AQUA meyakini bahwa pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya air adalah tanggung jawab bersama.

Dengan pendekatan skema ko-investasi jasa lingkungan, Gerakan #RejosoKita telah berhasil melibatkan 13 kelompok tani. Terdiri dari 174 petani dengan total lahan seluas 106,6 hektare di tujuh desa di Pasuruan, yang bersedia untuk bekerja sama melakukan upaya Konservasi DAS Rejoso.

Dukungan yang didapat Gerakan #RejosoKita memberikan harapan bahwa ketersedian air bersih bisa dijaga. Sejalan dengan upaya membangun infrastruktur Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), pengelolaan DAS Terpadu perlu untuk dilakukan di seluruh DAS di Indonesia.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0357 seconds (0.1#10.140)