Tutup Bulan Mei, Kematian Akibat COVID-19 di Jatim Tertinggi

Senin, 01 Juni 2020 - 07:36 WIB
loading...
Tutup Bulan Mei, Kematian Akibat COVID-19 di Jatim Tertinggi
Angka kematian akibat COVID-19 di Jatim, pada Minggu (31/5/2020) paling tinggi. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews/Ali Masduki
A A A
JAKARTA - Menutup bulan Mei, angka kasus COVID-19 di Jawa Timur, menjadi yang tertinggi secara nasional. Baik itu penambahan angka positif, maupun angka kematiannya.

(Baca juga: Hari Pertama Masa Transisi, Ada 3 Positif COVID-19 di Kota Malang )

Pada Minggu (31/5/2020), berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan penanganan COVID-19, diseluruh Indonesia, ada sebanyak 700 kasus baru positif COVID-19. Dari angka tersebut, Jawa Timur, menyumbangkan sebanyak 244 kasus baru, dan menjadi yang terbanyak secara nasional.

Penambahan 244 kasus baru tersebut, membuat total jumlah positif COVID-19 di Jawa Timur, mencapai sebanyak 4.857 orang. Sementara secara nasional, adanya penambahan 700 kasus baru ini, total kasus positif COVID-19 di Indonesia, mencapai sebanyak 26.473 orang.

Pasien sembuh menjadi 7.308 setelah ada penambahan sebanyak 293 orang. Selanjutnya untuk kasus meninggal bertambah 40 orang sehingga totalnya menjadi 1.613. Pada kasus meninggal, di hari Minggu (31/5/2020) Jawa Timur, juga menjadi yang tertinggi, yakni sebanyak 24 kasus.

Tambahan 24 kasus kematian di akhir bulan Mei tersebut, membuat angka kematian akibat COVID-19 di Jawa Timur, menjadi sebanyak 397 kasus, mendekati DKI Jakarta, yang totalnya mencapai sebanyak 517 kasus kematian.

"Konfirmasi positif COVID-19 naik 700 orang, sehingga menjadi 26.473 orang," kata Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19, Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (31/5/2020).

(Baca juga: Yonzipur 10 Divif 2 Kostrad Punya M3 Amphibious Pontoon, Apa Itu? )

Adapun akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 323.376 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 91 laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 57 laboratorium dan Laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 177 lab. Secara keseluruhan, 223.624 orang telah diperiksa dan hasilnya 26.473 positif (kulumatif) dan 197.151 negatif (kumulatif).

Kemudian untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau ada sebanyak 49.936 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih diawasi ada 12.913 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 416 kabupaten/kota di Tanah Air.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1090 seconds (0.1#10.140)