1.500 Ton Solar dan 1 Mobil Mewah Selundupan Digagalkan Tim Gabungan

Rabu, 16 Januari 2019 - 09:56 WIB
1.500 Ton Solar dan 1 Mobil Mewah Selundupan Digagalkan Tim Gabungan
Operasi gabungan Polri, Bea Cukai, dan TNI ber hasil menggagalkan penyelundupan yang dilakukan di perairan Indonesia. Hasilnya, 1.500 ton solar, 1 mobil mewah, dan ratusan ribu minuman keras digagalkan masuk Tanah Air.Foto/Koran Sindo/Helmy Syarif
A A A
BATAM - Sebanyak 1.500 ton solar, 1 mobil mewah, dan ratusan ribu minuman keras digagalkan masuk Tanah Air oleh tim gabungan di perairan Indonesia.

Operasi gabungan ini melibatkan Polri, Bea Cukai, dan TNI. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menuturkan, program Penertiban Impor, Cukai, dan Ekspor Berisiko Tinggi (PICE-BT) yang digagas pemerintah berhasil menekan peredaran barang selundupan.

Sukses ini berkat sinergi beberapa kementerian dan aparat penegak hukum. Sejak PICE-BT berjalan, terjadi penurunan importir berisiko tinggi sebesar 46% dan kenaikan tax base sekitar 62%. “Saya berterima kasih khususnya kepada Bapak Panglima TNI (Marsekal Hadi Tjahjanto), terutama pada operasi di laut, di berbagai wilayah di Indonesia timur juga.

Saya juga berterima kasih kepada Pak Kapolri (Jenderal Polisi Tito Karnavian) atas du kungannya yang luar biasa. Kepada Bea Cukai juga atas kerja kerasnya,” kata Sri Mul yani di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, kemarin.

Hadir pula dalam acara tersebut Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjait an, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Menteri Per hubungan Budi Karya Su madi, Jaksa Agung M Prasetyo, serta Ketua KPK Agus Rahardjo.

“Kita di sini bersama-sama untuk melihat salah satu hasil pelaksanaan dari kolaborasi, kerja sama yang luar biasa antara Bea Cukai, TNI, dan Polri da lam rangka pengamanan pan tai timur Sumatera dan Pulau Batam,” imbuh Menkeu.

Dia menambahkan, barang bukti penegakan hukum terhadap tindak penyelundupan di pantai timur Sumatera di antaranya berupa rokok, minuman keras, narkoba, minyak, hing ga mobil mewah. “Hari ini (kemarin), ada di kapal ini merupakan hasil dari tangkapan Bea Cukai terhadap kapal penyelundup solar, bahan bakar diesel, sebesar 1.500 ton atau 1.500 kiloliter,” papar Menkeu.

Senada, Kapolri menjelaskan target awal program PICEBT adalah penyelundupan melalui pelabuhan resmi. Tetapi se telah berhasil melakukan penangkapan di pelabuhan resmi, para penyelundup pun memilih pelabuhan tidak resmi dalam melancarkan aksinya.

“Yang paling rawan adalah pantai timur Sumatera karena dekat dengan negara tetangga. Terutama Kepri (Kepulauan Riau), Batam dan sekitarnya, Aceh, Sumatera Utara, Jambi, sampai Sumatera Se latan,” jelas Kapolri. Tindak penyelundupan terbagi dua: administrasi dan fisik.

Penyelundupan administrasi ter jadi bila barang masuk wilayah Indonesia tapi adminis trasinya tidak benar.“Contohnya mobilnya Ferrari, tapi do kumennya mobil A. Kedua, penyelundupan fisik, jadi jelas-jelas enggak ada surat, masuk melalui jalur-jalur pelabuhan tikus (pelabuhan tak resmi),” imbuh Kapolri.

Untuk melakukan pence gahan, Polri melakukan bebe rapa langkah yaitu membantu menyosialisasikan di titik ra wan pelabuhan resmi dan tidak resmi. Masyarakat diberi penyuluhan mulai tingkat polda sampai polsek.

Lalu, Polri bekerja sama dengan pihak Bea Cu kai, jajaran TNI, dan Kementerian Kelautan dan Per ikanan dengan memperbanyak patroli di daerah pelabuhan ilegal untuk mencegah penyelundupan secara fisik. Dan yang ketiga, dengan melakukan deteksi intelijen. “Keempat, kita memberikan asistensi kepada teman di Bea Cukai,” kata Kapolri.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6932 seconds (0.1#10.140)