Ketua Umum Partai Politik Koalisi Dikumpulkan Jokowi

Rabu, 16 Januari 2019 - 10:27 WIB
Ketua Umum Partai Politik Koalisi Dikumpulkan Jokowi
Menjelang pelaksanaan debat pilpres, capres nomor urut 01, Joko Widodo, mengumpulkan para ketua umum dan sekjen partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja di Jakarta, Selasa (15/1/2019) malam.Foto/Ist.
A A A
JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut 01, Joko Widodo, mengumpulkan para ketua umum dan sekjen partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja di Jakarta, Selasa (15/1/2019) malam.

Ketua-ketua umum parpol koalisi yang hadir dalam pertemuan tersebut Ketum Partai Pe rindo Hary Tanoesoedibjo (HT), Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO), Ketum PPP Romahurmuziy, Ketum NasDem Surya Paloh, Ketum PSI Grace Natalie, dan Ketum PKPI Diaz Hendropriyono. Tampak pula sejumlah petinggi lain dari parpol koalisi.

Ada Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, Sekjen PKB Hanif Dakhiri, Sekjen PKPI Verry Surya Hen drawan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, politikus PSI Isyana Bagoes Oka, dan Sekkab Pramono Anung. HT mengatakan, pertemuan para petinggi parpol Koalisi Indonesia Kerja tersebut berlangsung cukup hangat.

“Pertemuan jelang debat pertama berlangsung begitu hangat. Sambil makan malam, kami berdiskusi dengan Calon Presiden RI Joko Widodo,” ungkap HT dalam unggahan Instagram @Hary.Tanoesoedibjo.

Dalam pertemuan tersebut, HT juga menjelaskan ada beberapa usulan dan masukan, terkait dengan perkembangan dan dinamika politik terakhir. Pria yang telah mengajar di lebih dari 200 perguruan tinggi tersebut juga menuliskan ajakannya kepada seluruh masyarakat untuk berjuang membangun Indonesia.

“Mari kita terus bersama berjuang untuk Indonesia yang berkemajuan dan sejahtera,” tutur HT. Ahmad Rofiq menambahkan, pertemuan capres petahana dengan para petinggi parpol koalisi yang digelar menjelang pelaksanaan ajang debat pilpres tadi malam berlangsung dengan kehangatan.

“Dalam santap malam itu Ketum Perindo (HT) juga memberikan usulan dan masukan terkait perkembangan dan dinamika politik terakhir,” tutur Rofiq. Rofiq juga menggambarkan suasana pertemuan yang dipenuhi canda dan tawa.

Menu yang disajikan dalam santap malam tersebut kebanyakan menu Nusantara seperti tempe mendoan, ayam goreng, cumi bakar, dan kopi khas Indonesia. “Pak Jokowi juga sangat menikmati santap malam bersama para ketum parpol,” paparnya.

Sekjen PSI Raja Juli Antoni mengatakan, pertemuan tersebut dikoordinasikan oleh Pramono Anung. Awalnya, pertemuan dijadwalkan pada Jumat lalu. Namun, saat itu ada tiga ketum yang tidak bisa hadir, termasuk Grace Natalie, karena sedang menghadiri acara di Bandung.

“Alhamdulillah hari ini bisa ketemu semua,” tuturnya. Raja Juli tidak menyebut agenda spesifik dalam pertemuan ini, tapi pasti silaturahim ini penting untuk membahas kondisi bangsa. “Awalnya hanya ketum yang diundang, tapi kemudian sekjen diminta mendampingi ketum,” katanya.

Romahurmuziy menjelaskan, pertemuan tersebut membahas sejumlah persoalan bangsa, terutama upaya untuk lebih mempercepat peningkatan kesejahteraan rakyat. “Persiapan debat pertama juga dibahas,” kata Romy. Sementara itu, panggung debat yang akan dimulai pada Kamis (17/1) dinilai sebagai ajang yang sangat strategis.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KMA, Abdul Kadir Karding, menuturkan, debat ini menjadi momentum yang sangat penting dalam tahapan kampanye.

Ajang debat dinilai sangat strategis karena bisa mempengaruhi calon pemilih yang masih mengambang (swing voter) dan calon pemilih yang belum menentukan pilihannya (undecided voter), termasuk bisa mem pengaruhi kalangan in fluencer kelas menengah dan kaum terpelajar kota.

Saat ini angka swing voter atau undecided voter masih cukup tinggi, meski berlahan mulai mengecil. Hasil survei terbaru Alvara Research Center, misal nya, menyebut angkanya masih di kisaran 10,6%. Angka tersebut mengalami penu runan dari sur vei sebelumnya pada Oktober 2018, yaitu 12,0%.

“Karena itu, sekali lagi ini penting. Kami ingin Pak Jokowi unggul dalam selu ruh debat yang ada dari lima kali debat. Tentu untuk unggul itu banyak faktor yang berpengaruh,” kata Karding.

Faktor pertama, penguasaan bahan dan materi oleh pasangan calon.
Namun, penguasaaan materi debat saja dinilai tidak cukup. Pasangan calon juga harus bisa memilih kalimat dan diksi yang tepat karena ajang debat dibatasi waktu. “Tentu kita persiapkan kalimat apa, kemudian berapa lama, itu yang disiapkan salah satunya. Tentu dibentuk tim untuk mempersiapkan konten,” paparnya.

Faktor kedua adalah bagaimana pasangan calon bisa ada keserasian, kesepahaman, kesama an persepsi, dan cara pandang terhadap semua proses debat yang dilakukan antara dua capres dan cawa pres tersebut. “Itu secara teknis akan berpengaruh.

Contoh Pak Jokowi sudah bicara (satu tema), diserahkan kepada Kiai Ma’ruf, atau saling mengisi, kalau tidak diatur dengan baik juga menjadi problem. Jadi harus ada pemahaman yang sama soal ba gai mana cara tampil dan bagai mana konsep yang mau didorong ke publik. Karena itu, kami siapkan tim.

"Kami juga siapkan dis kusi dan simulasi untuk bisa tam pil elegan dan baik,” paparnya. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini berharap dari debat ini publik akan mendapatkan informasi yang memadai tentang apa yang telah dilakukan Jokowi.

“Ajang ini sekaligus dimanfaatkan untuk mengkla rifikasi isu-isu yang selama ini dikembangkan (kubu lawan) yang sifatnya fitnah dan bohong. Hal itu akan disampaikan langsung oleh pasangan calon yang bersangkutan sehingga publik bisa memercayai itu,” tuturnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3476 seconds (0.1#10.140)