Teknologi Dapat Ubah Metode Perang, Panglima TNI: Bisa Saja ke Depan Bertempur Lawan Robot

Jum'at, 18 Januari 2019 - 16:14 WIB
Teknologi Dapat Ubah Metode Perang, Panglima TNI: Bisa Saja ke Depan Bertempur Lawan Robot
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat memeriksa senjata dalam acara Apel Khusus yang diikuti sekitar 845 Prajurit Paskhas di Lapangan Merah Mako Korpaskhas, Bandung, Jawa Barat, Jumat (18/1/2019). Foto/Puspen TNI
A A A
BANDUNG - Tantangan TNI saat ini dan masa depan tidak akan semakin ringan. Teknologi berkembang sedemikian pesat dan membawa berbagai perubahan.

Hal ini diingatkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Menurut dia, ancaman semakin kompleks dan sulit diprediksi. "Tanpa adanya kesiapan, kewaspadaan, dan komitmen serta tidak pernah sedikitpun menghitung untung rugi dalam pengabdian, mustahil kita dapat mengatasinya,” kata Hadi saat memimpin Apel Khusus yang diikuti sekitar 845 Prajurit Paskhas di Lapangan Merah Mako Korpaskhas, Bandung, Jawa Barat, Jumat (18/1/2019).

Menurut Panglima TNI, teknologi dapat mengubah metode perang. Di masa mendatang, bisa saja TNI bertempur melawan robot, drone atau senjata tanpa awak lainnya.“Untuk itu kita perlu menyesuaikan doktrin, taktik, dan cara bertempur kita. TNI harus mampu mengatasi setiap kemungkinan ancaman yang dapat timbul,” tutur mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara ini dalam siaran pers Puspen TNI kepada SINDOnews.

Apalagi, kata dia, kemajuan teknologi ternyata juga membawa dampak negatif yang dapat merusak. "Persatuan dan kesatuan bangsa dapat terancam karena informasi menyesatkan dan mengadu domba yang beredar di media sosial,” ujar Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Hadi mengingatkan prajurit Paskhas harus senantiasa siap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena itu merupakan amanah yang dititipkan para pendahulu, para pahlawan bangsa kepada rakyat Indonesia.

“Keutuhan NKRI juga hak milik anak cucu kita, sebagai pemilik NKRI di masa yang akan datang dan tanggung jawab kita untuk memastikan bahwa negara ini tetap jaya, dan menjadi warisan yang baik bagi generasi penerus bangsa,” tuturnya.

Dia juga mengingatkan sejak awal setiap prajurit telah berikrar dan memantapkan hati untuk menjadi prajurit-prajurit komando sampai titik darah penghabisan. Junjung tinggi kehormatan, Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.

Dia juga mengingatkan prajurit untuk tidak pernah berhenti membina diri untuk selalu menjadi yang terdepan. Kembangkan kemampuan, manfaatkan segala kemajuan yang ada, berinovasi dan beradaptasilah dengan baik tanpa meninggalkan nilai-nilai hakiki prajurit komando."Ingatlah selalu bahwa setiap saat negara membutuhkan kemampuan kita. Korps Baret Jingga harus siap digerakkan menghadapi segala kemungkinan, kapan pun dan di mana pun,” ucapnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3043 seconds (0.1#10.140)