Material Proyek Sumbat Sungai Unut, Tiga Desa Kebanjiran

Jum'at, 18 Januari 2019 - 19:41 WIB
Material Proyek Sumbat Sungai Unut, Tiga Desa Kebanjiran
Banjir kembali melanda tiga desa di wilayah Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar. Banjir disebabkan tersumbatnya aliran air oleh material proyek normalisasi sungai. Foto/SINDOnews/Solichan Arif
A A A
BLITAR - Tidak hanya longsor di wilayah Kecamatan Gandusari. Hujan deras seharian juga mengakibatkan banjir di sebagian wilayah Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar.

Banjir yang melanda Desa Bacem, Desa Gondanglegi dan Kelurahan Sutojayan, berasal dari luapan Sungai Unut

Karena terhalang gundukan material proyek (normalisasi sungai), air hujan yang tidak tertampung meluber ke jalan raya dan menerobos masuk rumah warga. "Air datang dan masuk rumah pada Kamis (17/1) malam," tutur Sandi warga Kelurahan Sutojayan Jumat (18/1/2019).

Material itu berasal proyek normalisasi Sungai Unut, dan Sungai Bogel. Proyek pemerintah pusat dengan biaya APBN Rp 162,8 miliar itu dilaksanakan secara multi years, yakni mulai 2017 hingga 2020. Dengan lahan seluas 500 hektar, normalisasi sungai diharapkan mampu mengendalikan banjir yang rutin menyatroni warga.

Material Proyek Sumbat Sungai Unut, Tiga Desa Kebanjiran


Belum lama ini Presiden Joko Widodo meninjau langsung lokasi proyek. Bagi Sandi, banjir kali ini lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya. "Saat ini lebih parah," katanya. Tidak hanya menggenangi jalan dan rumah warga. Air juga meluap ke area persawahan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Heru Irawan membenarkan sejumlah material proyek (normalisasi sungai) telah menyumbat aliran air. "Air tersumbat dan meluber yang akhirnya menjadi banjir," ujarnya.

Heru meminta rekanan penanggung jawab proyek normalisasi untuk segera membersihkan material yang telah menyumbat dari lokasi. Sebab sesuai surat edaran BMKG, pertengahan bulan ini, curah hujan tinggi tingginya. Jika tidak segera dibersihkan, banjir dipastikan akan kembali datang.

"Kami sudah mendesak rekanan untuk segera membersihkan. Karena jika hutan datang dipastikan akan banjir lagi. Karenanya kami juga meminta warga untuk tetap meningkatkan kewaspadaan," katanya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.3384 seconds (0.1#10.140)