Abrasi Pantai di Pesisir Selatan Lumajang Mengkhawatirkan

Sabtu, 19 Januari 2019 - 17:21 WIB
Abrasi Pantai di Pesisir Selatan Lumajang Mengkhawatirkan
Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban mengecek kondisi abrasi pantai di pesisir selatan Kabupaten Lumajang. Foto/Ist.
A A A
LUMAJANG - Hujan lebat yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, memicu terjadinya peningkatan arus sungai yang menuju ke pesisir selatan Kabupaten Lumajang.

Derasnya arus sungai tersebut, bertemu dengan gelombang laut yang juga sedang tinggi di Pantai Tegal Banteng, Desa Tegalrejo, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang. Akibatnya, abrasi di kawasan tersebut semakin mengkawatirkan.

"Abrasi itu membuat tanah warga RT 17 RW 5 Desa Tegalrejo, tergerus sejauh 30 meter, dan membentang di sepanjang 300 meter," ujar Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban.

Sebelumnya, abrasi pantai juga terjadi di sisi timur. Tepatnya di Dusun Tegalbanteng, yang menjadi lokasi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Bulurejo. Akibatnya, warung milik warga, dan bangunan TPI roboh.

Arsal menyebutkan, saat ini telah memasang garis polisi sebagai penanda kawasan berbahaya, dan larangan bagi warga untuk beraktivitas di kawasan tersebut.

"Jika dibiarkan, maka abrasi akan semakin parah. Berdasarkan keterangan warga, dalam waktu dua tahun abrasi itu menggerus daratan sejauh 300 meter," tutur doktor bidang hukum bisnis ini.

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo mengungkapkan, masyarakat diminta untuk lebih waspada karena data dari BMKG menyebutkan, potensi bencana akibat cuaca buruk di pantai masih sangat tinggi.

"Ada empat lokasi wisata pantai di Kabupaten Lumajang, yang harus diwaspadai oleh wisatawan agar lebih berhati-hati, seperti Wisata Pantai Wotgalih, Wisata Pantai Dampar, Wisata Pantai Bambang, dan Wisata Pantai TPI," ucapnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9883 seconds (0.1#10.140)