Jumlah Penderita Katarak Tinggi, KMU Tambah Lima Klinik

Sabtu, 19 Januari 2019 - 17:48 WIB
Jumlah Penderita Katarak Tinggi, KMU Tambah Lima Klinik
Untuk melayani kesehatan masyarakat, Klinik Mata Utama (KMU) menambah jumlah kiliniknya pada tahun ini. Foto/Ilustrasi
A A A
SURABAYA - Klinik Mata Utama (KMU) pada tahun ini akan menambah lima klinik di lima kota. Antara lain, di Sidoarjo, Bangkalan, Lamongan, Temanggung, dan Bojonegoro.

Saat ini, klinik KMU sudah ada di Kabupaten Gresik, dan di sembilan Rumah Sakit (RS).

Perluasan jangkaun klinik KMU ini seiring dengan tingginya jumlah penderita katarak di tanah air. Data Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) menunjukan, saat ini ada sekitar 1 juta orang buta karena katarak.

Sedangkan data Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) menyebut, rata-tata angka kebutaan di Indonesia sebanyak 3% untuk penduduk di atas usia 50 tahun.

"Kami targetkan setiap tahun sekali kami menambah lima klinik," kata CEO KMU, Muhammad Rusli disela Basic Phaco Workshop, di salah satu hotel di Surabaya barat, Sabtu (19/1/2019).

Penyebab katarak ini salah satunya akibat kencing manis atau diabetes melitus. Posisi Indonesia yang berada di garis equator 0 derajat, sehingga tersorot banyak sinar matahari dan terus-menerus juga dicurigai menyebabkan katarak.

"Sekarang penanganan katarak bisa lebih cepat dan mudah dengan Phaco Emulsifikasi. Ini merupakan teknik operasi katarak tanpa jahit, canggih, dan cepat. Paling tidak sampai lima menit," imbuh Rusli.

Secara teknis, Phaco Emulsifikasi merupakan poperasi pengangkatan katarak modern dengan menggunakan alat phaco emulsifikasi (laser) untuk melunakkan (emulsifikasi) dan mengeluarkan lensa katarak pada saat yang bersamaan.

Setelah itu, lensa intra-okuler (IOL) yang dapat dilipat dimasukkan ke dalam mata. Setelah operasi, pasien dapat beraktifitas kembali tanpa penutup mata.

"Di Surabaya tidak begitu banyak rumah sakit atau klinik punya alat ini. Jumlah dokter yang bisa mengoperasikan alat ini juga sedikit," ujar Rusli.

Dalam kesempatan ini, KMU juga melaunching Eyelink. Ini adalah lini baru di KMU yang diharapkan bisa menjadi jembatan pengokohan kerjasama sinergis dengan stake holder bidang kesehatan mata. Terutama dengan dokter spesialis mata dan rumah sakit.

Keberadaan Eyelink diharapkan bisa berkontribusi mendorong para dokter mata makin meningkat keahlian, karier dan jejaringnya. "Dokter mata juga kami suport untuk mengembangkan kualitas layanan di klinik tempat dia berpraktik," jelas Rusli.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.5718 seconds (0.1#10.140)