Di Laut Hitam Kapal Perang Rusia Kuntit Kapal Perusak AS

Minggu, 20 Januari 2019 - 06:20 WIB
Di Laut Hitam Kapal Perang Rusia Kuntit Kapal Perusak AS
Kapal perang USS Donald Cook. Foto/Istimewa
A A A
MOSKOW - Kapal perusak bersenjata rudal Amerika Serikat (AS) yang tiba di Laut Hitam pada Sabtu kemarin terus diawasi Armada Laut Hitam Rusia.

Demikian pernyataan yang dikeluarkan pusat kendali pertahanan Rusia."Pasukan Armada Laut Hitam mulai mengikuti kapal perusak berpeluru kendali USS Donald Cook setelah memasuki Laut Hitam," bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (20/1/2019).

Pernyataan itu menambahkan kapal perusak bersenjata rudal AS itu sedang dibayangi oleh kapal fregat Pytlivy Rusia dan terlacak menggunakan kemampuan pengawasan elektronik dan teknis.

Komandan Armada ke-6 Amerika Serikat, Wakil Laksamana Lisa Franchetti, mencatat bahwa kapal perang Rusia telah "profesional" dalam interaksi mereka dengan kapal-kapal Angkatan Laut AS selama setahun terakhir selama pertemuan di Laut Baltik, Hitam dan Mediterania.

"Saya sudah berada di sini sekitar sepuluh bulan sekarang, dan kami mendapatkan kesempatan untuk melihat mereka beroperasi di Baltik, Laut Tengah, Laut Hitam. Secara umum, semua interaksi itu bersifat profesional," kata Franchetti dalam sebuah wawancara yang diterbitkan awal pekan ini.

"Kami beroperasi di perairan internasional. Rusia beroperasi di perairan internasional. Harapan saya terhadap pasukan saya dan pasukan Rusia adalah bahwa mereka akan aman dan profesional," kata Franchetti.

"Semua angkatan laut memiliki hak dan tanggung jawab untuk bertindak secara profesional di laut," Franchetti menambahkan.

Amerika Serikat - anggota pendiri NATO - terus meningkatkan kehadirannya di wilayah Laut Hitam selama setahun terakhir, dengan latihan militer untuk blok keamanan ini yang diadakan di perairan Laut Hitam. Kapal perang AS juga sering memasuki daerah itu.

Pihak berwenang Rusia telah berulang kali mengutuk tindakan NATO sebagai tindakan provokatif, menambahkan bahwa mereka mengancam peningkatan risiko militer di wilayah tersebut.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8596 seconds (0.1#10.140)