Resmikan Kedai Kopi, Mar'uf Ajak Masyarakat Perkuat Ekonomi Umat

Minggu, 20 Januari 2019 - 12:31 WIB
Resmikan Kedai Kopi, Maruf Ajak Masyarakat Perkuat Ekonomi Umat
Suasana persemian Kedai Kopi Abah di Bandung. KH Maruf Amin hadir dalam acara tersebut. Foto/Ist
A A A
BANDUNG - KH Mar'uf Amin meresmikan Kedai Kopi Abah di Jalan Karapitan No 22, Kota Bandung, Sabtu (19/1/2019). Peresmian ini menjadi bagian implementasi Gagasan Arus Baru Ekonomi Indonesia yang digagas Ketua MUI Ini.

Kehadiran KH Ma'ruf Amin di launching kopi abah di Kota Bandung disambut meriah oleh para santri, relawan dan juga petani kopi dari palasari Kabupaten Bandung. Kedatangan Abah Ma'ruf ini memberikan semangat dan motivasi kepada anak muda, khususnya para santri untuk kreatif dalam membangun ekonomi.

Dalam ambutannya, Ma'ruf menegaskan menjadi santri itu jangan menjadi beban. Santri dan santriwati lanjut Ma’ruf harus kreatif di bidang ekonomi supaya mandiri. Melalui wadah Santri Millenial Center (Simac), dirinya menginisiasi Gerakan Santri Wirausahawan (GUS IWAN) dengan produk Kopi Abah. “Saya ini biasanya dipanggil abah, jadi kopi abah ini adalah kopi saya,” kelakar Ma'ruf Amin.

Menurut Ma'ruf Amin, gagasan Arus Baru Ekonomi Indonesia merupakan sebuah gagasan untuk memperkuat ekonomi umat, pentingnya umat ini bisa kuat ekonominya karena masyarakat Indonesia ini mayoritas adalah umat.

“ Saya mengajak semua lapisan masyarakat tak terkecuali santri dan santriwati untuk menggerakan ekonomi berbasis keumatan ini. Karena ekonomi umat kuat secara otomatis ekonomi Indonesia juga akan kuat,” tegas dia.

Turut hadir pada acara launching Kedai Kopi Abah ini beberapa perwakilan dari komunitas petani kopi Palasari mengatakan rasa gembiranya bagaimana saat ini kopi menjadi incaran bagi para pengusaha baru. “Kami sangat gembira karena tim kopi abah telah berkunjung di perkebunan kami dan turut mengangkat derajat kami sebagai petani kopi”, tutur Kang Taryana petani kopi di Jawa Barat.

Acara ini juga diisi dengan diskusi tentang pemberdayaan masyarakat yang menghadirkan para pembicara dari berbagai latar belakang mulai dari pengusaha muda, pelaku usaha mikro, sampai pihak asuransi usaha.

Di antaranya Pembina Simac, Gus Syauqi yang juga sebagai santripreneur; Ketua Simac, Nur Rahman ; Febri Wibawa Parsa, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Kelompok Usaha Rakyat Indonesia (Akurindo).

“Kopi Abah secara filosofis adalah komitmen pikiran arus bawah, komitmen memberdayakan kaum yang lemah menjadi fokus garapan GUS IWAN,” kata Gus Syauqi Pembina Santri Millenial Center (Simac).

"Sekarang saatnya santri dan pesantren mengambil peran lebih besar dalam pembangunan ekonomi nasional. Pesantren dan santri diharapkan tak hanya menjadi pusat pendidikan dan kajian agama tapi juga sebagai motor penggerak ekonomi berbasis keumatan,” kata Nur Rahman ketua Simac.

Sementara itu Febri Wibawa Parsa, Sekjen Akurindo memastikan setiap santri dan kaum muda yang menjadi anggota Simac akan dibekali kartu GUS IWAN. “Kartu ini menjadi sarana bagi para santri entrepreneur pada akses modal, akses pasar, Jaminan usaha serta advokasi pelatihan dan pendampingan,” tutur Febri.

SiMac atau Santri Millenial Centre adalah sebuah wadah perjuangan Santri didalam membangun Ekonomi Kerakyatan berbasis keuamatan. Wadah ini menargetkan Target jutaan Santri Usahawan di seluruh Indonesia. Sebagai komitmen Kyai Ma’ruf Amin dalam mencetak generasi tangguh yang Islami dengan menciptakan produk halal dan tidak ada riba.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8023 seconds (0.1#10.140)