Sandi Menyebut Pilpres 2019 Seperti Pilgub Jakarta

Senin, 21 Januari 2019 - 21:30 WIB
Sandi Menyebut Pilpres 2019 Seperti Pilgub Jakarta
Cawapres Sandiaga Uno usai bertemu dengan relawan di salah satu hotel di Jalan Juanda Surabaya. Foto/SINDONews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Cawapres Sandiaga Uno menyebut, Pilpres 2019 mirip Pilgub DKI pada 2017 lalu. Saat itu, mayoritas lembaga survey menjagokan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat sebagai pemenang. Namun ternyata yang menang adalah pasangan Anis Baswedan-Sandiaga Uno.

Hal itu disampaikan Sandi usai bertemu dengan ratusan relawan di salah satu hotel di Jalan Juanda, Senin (21/1/2019). Menurutnya, dari survey yang dilakukan tim internal, elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terus mengalami tren kenaikan. Sayang, dirinya tidak menyebut berapa presentase kenaikan tersebut.

“Kita (elektabilitas) terus naik. Ini seperti Pilgub DKI Jakarta. Di Pilkada DKI Jakarta. Semua dipihak sana (Ahok-Djarot),” katanya.

Guna terus meningkatkan elektabilitas, pihaknya meminta agar semua relawan untuk door to door ke masyarakat mensosialisasikan pasangan capres-cawapres nomor urut 02. Apalagi saat ini tinggal 86 hari lagi jelang pencoblosan.

“Jatim adalah kunci. Siapa yang akan memenangkan Jatim akan memenangkan Indonesia. Kita naik (elektabilitas) karena kerja keras dari para relawan,” tandas Sandi.

Sementara itu, Ketua Relawan Sahabat Prabowo-Sandi (SPS), Fauzi Mahendra mengatakan, relawan di Jatim mencapai 2,1 juta. Mayoritas adalah kaum perempuan yang biasa disebut emak-emak. Saat ini, Sandi bersama relawan akan memperkuat kampanye di Jatim. Sejumlah daerah yang akan menjadi titik kunjungan adalah daerah Mataraman dan Tapal Kuda.

“Kalau Madura sudah pasti ke Prabowo-Sandi. Tinggal Mataraman yang butuh penguatan,” katanya.

Dia menambahkan, dalam sehari, setidaknya ada 10 titik lokasi yang akan dikunjungi Sandi. Sasaran yang dituju, selain kalangan milenial, juga lintas profesi. Bahkan, Sandi juga akan berkunjung ke sejumlah pondok pesantren dan sejumlah ulama yang ada di Jatim.

“Kami terus mengkonsolidasikan para relawan. Biar tetap terkoordinasi dan tidak berjalan sendiri-sendiri,” tandasnya
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7356 seconds (0.1#10.140)