Jejak Pertahanan Tentara Kolonial di Cilacap Ada di Benteng Pendem

Rabu, 23 Januari 2019 - 05:04 WIB
Jejak Pertahanan Tentara Kolonial di Cilacap Ada di Benteng Pendem
Benteng Pendem menjadi salah satu peninggalan kolonial Belanda di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. FOTO/IST
A A A
Di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) cukup banyak dan mudah ditemui jejak peninggalan kolonial Belanda, salah satunya Benteng Pendem.

Benteng ini terletak di kawasan Pantai Teluk Penyu. Bangunan yang dalam bahasa Belanda berarti Usbatterij Op De Lantong Te Tjilatjap ini merupakan markas tentara Hindia Belanda untuk menahan serangan musuh dari arah laut.

Berdasarkan sejarahnya, Benteng Pendem mulai dibangun pada 1861. Butuh waktu setidaknya 18 tahun untuk menyelesaikan seluruh bangunan yang menempati area seluas 6,5 hektare tersebut. Lamanya tahap pembangunannya cukup masuk akal mengingat terdapat banyak ruangan di Benteng Pendem.

Meski begitu, hingga saat ini baru sedikit yang berhasil diidentifikasi. Di antaranya ruang barak tentara, ruang tahanan, benteng pertahanan, ruang rapat, ruang pengintai, klinik pengobatan, ruang senjata, ruang perwira, ruang dapur, ruang amunisi, dan peluru.

Sesuai struktur bangunannya, Benteng Pendem dahulu merupakan markas pertahanan tentara Belanda di Cilacap untuk menahan serangan musuh yang datang dari arah laut selatan Pulau Jawa yang ingin menguasai Cilacap. Pertahanan tentara Belanda diperkokoh dengan dukungan benteng-benteng yang lain di sekitarnya seperti Benteng Cepiring, Benteng Klingker, dan Benteng Karang Bolong yang berada di Pulau Nusakambangan.

Namun pada 1942, Benteng Pendem dan benteng-benteng pertahanan tentara Belanda lainnya dapat dikuasai oleh tentara Jepang. Selang tiga tahun kemudian, tepatnya pada 1945, tentara Jepang meninggalkan Benteng Pendem dan benteng-benteng lainnya setelah kota Nagasaki dan Hiroshima dibom oleh tentara sekutu.
 Jejak Pertahanan Tentara Kolonial di Cilacap Ada di Benteng Pendem


Setelah itu Benteng Pendem kembali ke tangan tentara Hindia Belanda (KNIL) sampai 1950. Dua tahun kemudian Benteng Pendem dijadikan markas TNI pasukan Banteng Loreng hingga 1965. Benteng ini juga pernah dipakai sebagai tempat latihan pasukan RPKAD (Kopassus).

Benteng Pendem pernah terbengkalai selama 20 tahun karena tertutup tanah pesisir pantai. Baru pada 1986, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap melakukan penggalian dan pemugaran di sekitar lokasi benteng. Sejak saat itu Benteng Pendem dijadikan objek wisata bersejarah.

Menurut catatan Dinas Paririwisata dan kebudayaan Kabupaten Cilacap, sebenarnya di sekitar lokasi Benteng Pendem yang sekarang terlihat, masih ada bangunan yang belum tergali. Dibutuhkan pendanaan yang besar dan waktu yang cukup lama untuk penggalian. Selain itu, secara teknis dan struktur bangunan yang ada belum diketahui secara pasti mengingat benteng ini terpendam tanah.

Benteng Pendem juga diyakini memiliki lorong bawah laut yang terhubung dengan benteng-benteng dan goa yang berada di Pulau Nusakambangan. Konon lorong tersebut, kini tertutup tanah dan tergenang air laut karena dinding-dindingnya banyak yang bocor. Namun informasi ini belum dapat dikonfirmasi kebenarannya karena hingga saat ini belum ada denah pasti bangunan Benteng Pendem ini.

Saat ini Benteng Pendem telah menjadi salah satu objek wisata andalan Kabupaten Cilacap. Sejumlah fasilitas dibangun untuk tempat rekreasi anak-anak dan keluarga. Di bagian tengah benteng, ada sebuah taman yang cukup luas. Ada beberapa ekor rusa hidup di sana.

Sumber: www.situsbudaya.id, www.kompasiana.com/veronica
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7715 seconds (0.1#10.140)