Peneliti Temukan 20 Situs Nuklir Rahasia di Korut

Selasa, 22 Januari 2019 - 15:14 WIB
Peneliti Temukan 20 Situs Nuklir Rahasia di Korut
Peneliti menemukan 20 situs nuklir rahasia di Korut. Foto/NBC News
A A A
WASHINGTON - Dalam sebuah laporan terbaru, para peneliti menemukan 20 situs rudal rahasia di Korut, termasukpangkalan rahasia yang menampung Pasukan Roket Strategis.

Sebuah laporan oleh Beyond Parallel, sebuah proyek yang disponsori oleh Pusat untuk Studi Strategis dan Internasional, sebuah think tank pertahanan, mengidentifikasi keberadaan Pangkalan Operasi Rudal Sino-ri sekitar 130 mil di utara DMZ, NBC News melaporkan.

Menurut para peneliti Beyond Parallel, pangkalan itu telah memainkan peran penting dalam mengembangkan rudal balistik yang dapat mencapai Korea Selatan (Korsel), Jepang dan Guam. Mereka memperkirakan Korut memiliki 19 lokasi lain di mana rudal balistik, mekanisme pengiriman utama untuk hulu ledak nuklir, sedang dilakukan pengembangan.

Laporan, yang dirilis Senin kemarin, datang tujuh bulan setelah Presiden Trump menyatakan bahwa ancaman nuklir dari Pyongyang telah dieliminasi, dan tiga hari setelah pengumuman bahwa ia "berharap" untuk pertemuan kedua dengan Ketua Kim Jong-un bulan depan.

"Orang-orang Korea Utara tidak akan menegosiasikan hal-hal yang tidak mereka ungkapkan," kata Victor Cha, salah satu penulis laporan.

"Sepertinya mereka sedang bermain game. Mereka masih akan memiliki semua kemampuan operasional ini, bahkan jika mereka menghancurkan fasilitas nuklir mereka yang diungkapkan," sambungnya seperti dikutip dari New York Post, Selasa (22/1/2019).

Menurut para peneliti, gambar satelit dari pangkalan - yang mencakup sekitar 7 mil persegi - dari 27 Desember menunjukkan pintu masuk ke bunker bawah tanah, tempat berlindung yang diperkuat dan area markas.

Dua fasilitas terdekat - Akademi Sobaek-su, sekolah rudal balistik, dan area pelatihan Myodu-san - mendukung Sino-ri.

"Akademi tersebut melatih para perwira Pasukan Roket Strategis dan juga dapat melakukan penelitian tentang desain dan operasi rudal balistik," menurut laporan itu.

Area pelatihan Myodu-san, yang terletak kurang dari satu mil dari akademi, dapat berfungsi sebagai fasilitas pelatihan untuk pangkalan rudal Sino-ri dan sekolah.

Pemerintahan Trump sempat menarik Cha, mantan pejabat Dewan Keamanan Nasional, sebagai duta besar untuk Korsel, tetapi pencalonannya ditarik karena ketidaksepakatan kebijakan.

Pada hari Minggu, Trump mentweet tentang pertemuan puncak keduanya dengan Kim Jong-un. Ia mengatakan berharap untuk bertemu dengan Ketua Kim pada akhir Februari.

“Media tidak memberi kita pujian atas kemajuan luar biasa yang telah kita buat dengan Korea Utara. Pikirkan di mana kita berada di akhir Pemerintahan Obama dibandingkan dengan sekarang," imbuhnya.
(ian)
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9020 seconds (0.1#10.140)