Dampak Pandemi COVID-19, Konsumsi BBM di Jatim Menurun

Kamis, 04 Juni 2020 - 14:25 WIB
loading...
Dampak Pandemi COVID-19, Konsumsi BBM di Jatim Menurun
Pandemi COVID-19 membuat konsumsi BBM di Jatim turun. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Menjelang berakhirnya masa aktif Satuan Tugas Ramadhan, Idul Fitri dan COVID-19 (RAFICO) 2020, Pertamina mencatat beberapa indikasi perubahan yang terjadi di masyarakat terkait jumlah konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG) di masyarakat.

(Baca juga: Gempa Sesar Besar Sumatera, Rumah Warga Alami Kerusakan )

Satgas RAFICO 2020 dijadwalkan bertugas sampai dengan tanggal 8 Juni 2020, yang kebetulan bersamaan dengan berakhirnya masa PSBB jilid ketiga di Surabaya Raya. "Masa pandemi COVID-19 membawa perubahan dengan data tren konsumsi BBM terus menurun. Ini akibat masyarakat yang membatasi kegiatan keluar rumah," kata Unit Manager Communication Relations and CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Jatim, Bali Nusa Tenggara, Rustam Aji, Kamis (4/6/2020).

Penurunan konsumsi BBM terjadi semenjak awal Bulan Ramadhan, hingga seminggu pasca Hari Raya Idul Fitri. Kondisi ini tidak mencerminkan hal yang sama pada momen Ramadhan dan Idul Fitri di tahun-tahun sebelumnya. "Untuk produk Premium dan Perta Series (Gasoline) di Jatim sampai dengan akhir bulan Mei turun 32 persen dibanding dengan konsumsi pada masa satgas Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) Tahun 2019. Produk Biosolar dan Dex Series (Gasoil) juga turun sebesar 25 persen," papar Rustam.

Tahun lalu, rerata penyaluran harian untuk konsumsi BBM jenis Gasoline di Jatim selama masa aktif Satgas RAFI mencapai 14.200 Kilo Liter (KL) per hari. Namun di tahun ini turun menjadi 9.700 KL. Hal yang serupa juga tercatat pada angka rerata penyaluran harian produk jenis Gasoil yang turun dari 5.800 KL menjadi 4.300 KL per hari.

Sementara di produk LPG, penyaluran untuk sektor rumah tangga sampai H+6 hari raya Idul Fitri 2020 juga menunjukkan tren turun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Rerata penyaluran harian di periode tersebut pada tahun ini turun enam persen di seluruh wilayah Jatim.

"Sepanjang periode pemantauan Tim Satgas RAFICO tahun ini, kami salurkan LPG untuk sektor rumah tangga rata-rata sebanyak 4.000 Metrik Ton (MT) per hari. Turun jika dibanding rata-rata penyaluran harian tahun lalu yang berjumlah sekitar 4.300 MT per hari," tambah Rustam.

Sementara itu, General Manager Pertamina MOR V Jatim, Bali Nusa Tenggara, Werry Prayogi mengatakan, di tengah pendemi COVID-19, Pertamina sedang menghadapi tiga tantangan besar (triple shocking). Yakni, penjualan minyak atau produk Pertamina yang menurun, harga minyak dunia yang tidak menguntungkan dan ditambah dengan melemahnya nilai tukar dolar. "Namun kami optimistis bahwa dengan semangat dan kebersamaan, semua tantangan dapat dilewati," katanya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1650 seconds (0.1#10.140)