Sebanyak 225.000 Siswa Ditarget Ikut Seleksi PTK Islam Negeri

Rabu, 23 Januari 2019 - 16:39 WIB
Sebanyak 225.000 Siswa Ditarget Ikut Seleksi PTK  Islam Negeri
Ketua Umum SPAN-UM PTKIN Musafir Pababbari mengungkapkan bahwa trend masuk PTKIN semenjak tahun 2015 terus meningkat. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Seleksi Prestasi Akademik Nasional Ujian Masuk (SPAN-UM), Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) Islam Negeri 2019 resmi dibuka.

Ketua Umum SPAN-UM PTKIN sekaligus Rektor Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Musafir Pababbari mengungkapkan bahwa trend masuk PTKIN semenjak tahun 2015 terus megalami peningkatan.

Di tahun 2015 jumlah pendaftar sebanyak 101.787 siswa, tahun 2016 sebanyak 129.327 siswa, tahu 2017 sebanyak 157.039 siswa, dan tahun 2018 sebanyak 218.440 siswa.

“Trend minat siswa untuk mendaftar di PTKIN terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tahun kemarin misalnya target panitia SPAN adalah 175.000 siswa dan target dari pak menteri 200 ribu, ternyata yang mendaftar sebanyak 218.440 siswa,” ungkapnya saat meluncurkan Seleksi Akademik Nasional Ujian Masuk (SPAN-UM) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Hotel Borobudur, Jakarta. Rabu (23/1/2019).

Tahun ini, kata Musafir, pihaknya menargetkan 225.000siswa mendaftar di PTKIN. “Maka dari itu perlu penguatan sistem seleksi agar target panitia terlampaui. Selain itu perlu mempersiapkan lembaga tes masuk perguruan tinggi yang bersifat permanen. Sehingga proses seleksi bisa dilakukan secara kredibel, transparan dan tidak diskriminatif,” tegasnya.

Musafir juga mendorong agar diterapkan tes masuk PTKIN berbasis komputer secara meluas. “Saat ini sudah zamannya teknologi canggih, semua serba internet sehingga kita harapkan dalam proses seleksi pun bisa didukung dengan perangkat IT yang berbasis komputer sehingga lebih akuntabel, kredibel, dan meminimalkan terjadinya kecurangan.”

Ia juga berharap agar Kementerian Agama mengoptimalkan keikutsertaan Madrasah Aliyah dan pondok pesantren untuk ikut serta dalam PTKIN.

Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin saat peluncurannya menyatakan bahwa proses seleksi ini menjadi proses awal untuk mendapatkan calon-calon mahasiswa di jenjang lebih tinggi yang baik serta calon mahasiswa yang bisa memberikan kontribusi dalam kehidupan agama.

“Kita berharap PTKIN kita mendapatkan calon-calon pemimpin masa depan yang berkontribusi di masyarakat. Saya menganggap apa yang kita lakukan saat ini adalah bagian yang sangat stastis,” ungkapnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7542 seconds (0.1#10.140)