Tanam Bawang Putih di Banyuwangi Makin Menggeliat

Senin, 28 Januari 2019 - 07:03 WIB
Tanam Bawang Putih di Banyuwangi Makin Menggeliat
Dirjen Hortikultura Suwandi bersama para petani bawang putih dalam kunjungannya ke Kecamatan Licin, Banyuwangi, Minggu (27/1/2019). Foto/Ist
A A A
BANYUWANGI - Program tanam bawang putih di kaki Gunung Ijen, Banyuwangi, mulai menggeliat. Hal itu dibuktikan dengan terealisasinya tanam seluas 410 hektare (ha).

Luas itu terdiri dari 150 ha program APBN, dan 260 ha dari wajib tanam tiga perusahaan yakni CV Sinar Padang Sejahtera dan CV Anugerah Agro Nusantara Sukses dan PT Lumbung Mineral di 2018.

"Potensi areal tanam di Banyuwangi adalah 1.200 ha, baik untuk lahan ketinggian di atas 800 m dpl dan ketinggian medium. Sesuai arahan Mentan untuk menggenjot produksi menuju swasembada 2021, target tanam Bawang putih 2019 Banyuwangi adalah 770 ha," ungkap Dirjen Hortikultura Suwandi, Kementerian Pertanian (Kementan) dalam siaran pers, Senin (28/1/2019).

Dia menjelaskan bawang putih yang ditanam dari 2018 seluruhnya diproses dijadikan benih dan akan ditanam 2019 seluas 770 ha dan sebagian dijual benih ke daerah lain, Solok, Jambi, NTT dan lainnya. "Tanam dan hasilnya dijadikan benih lagi ini terus berlanjut hingga pada tahun 2021 diharapkan sudah mencapai swasembada bawang putih," jelasnya.

Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura, Dinas Pertanian Banyuwangi Choiri mengatakan, petani bawang putih menunjukkan semangat menanam dan mensukseskan program. Dinas Pertanian sangat aktif melakukan mendampingi para petani untuk berproduksi dan memproses menjadi benih.

"Hasilnya pada tahun 2018 kemarin sudah menghasilkan benih 385 ton dan sudah disebar hasil dan sebagian dijual harga benih Rp 40.000 per kilogram di petani," katanya.

Tono dari CV Sinar Padang Sejahtera mengatakan, waktu pertama membuka lahan bawang putih, biaya budidaya yang dikeluarkan mencapai Rp80 juta per ha. Namun, pada tanam kedua dan berikutnya, biaya sudah bisa ditekan menjadi Rp40 juta per ha.

"Waktu kemarin 2018 tanam 145 ha melibatkan tenaga kerja petani sekitar 600 hingga 700 orang per hari, kalau panen 1.050 petani. Upah harian dibayar sesuai standar sekitar sini," jelasnya.

Saat ini yang ditanam jenis bawang putih lembu kuning dan lembu hijau benih 500 sampai 600 kg per ha. Produktivitasnya 7 sampai 8 ton per ha. Jika diproses dijadikan benih, keuntungan per hektare bisa mencapai Rp15-20 juta. "Kami melihat ini tanam bawang putih menguntungkan dan kami optimis untuk terus dilanjutkan dan diperluas arealnya," tegas Tono.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1235 seconds (0.1#10.140)