Bantu Tangani Pasien Covid-19, RSI Surabaya Ahmad Yani Tambah Ruang Isolasi

Sabtu, 06 Juni 2020 - 07:30 WIB
loading...
Bantu Tangani Pasien Covid-19, RSI Surabaya Ahmad Yani Tambah Ruang Isolasi
Ketua Yarsis, Prof Mohammad Nuh didampingi Direktur RSI Ahmad Yani meresmikan pembukaan ruang isolasi untuk pasien Covid-19. Foto/ist
A A A
SURABAYA - Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya Ahmad Yani berkomitmen untuk membantu menangani pasien Covid-19. Ini dibuktikan dengan penambahan ruang isolasi baru rumah sakit di bawah Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) itu.

Kini, total ada 44 tempat tidur (TT) yang disiapkan untuk pasien dari Surabaya dan sekitarnya. Pembukaan dilakukan, Jumat (5/6/2020) oleh Ketua Yarsis, Prof Mohammad Nuh, Direktur RSI Surabaya Ahmad Yani, dr Samsul Arifin dan jajarannya.

Data dari manajemen RSI Surabaya Ahmad Yani menunjukkan, 44 TT tersebut terdiri dari 20 TT ruang tekanan negatif, 4 TT ruang tekanan negatif plus ventilator dan 20 TT ruang isolasi non tekanan negatif.

Jumlah tempat tidur itu berada dalam beberapa ruangan yang sengaja dipersiapkan RSI Ahmad Yani demi membantu mempercepat penanganan virus ini.

“Sebelumnya, kami punya enam ruangan. Sekarang ditambah 18 ruangan, dan nantinya akan kami tambah enam ruangan lagi. Jadi total seluruhnya jadi 30 ruangan. Semua standar kesehatan ya, jadi tidak perlu khawatir. Ini kami siapkan walau RSI Surabaya Ahmad Yani bukan rumah sakit rujukan Covid-19,” jelas dr Samsul.

dr Samsul yang juga sebagai Wakil Ketua Persi Jatim pernah mengatakan anggota Persi Jatim walau bukan rumah sakit rujukan Covid-19 tapi diimbau untuk menyediakan ruang isolasi. Bagi yang sudah memiliki, bisa dengan menambah jumlah ruangan dan jumlah tempat tidur.

Rumah sakit bukan rujukan setidaknya bisa membantu rumah sakit rujukan Covid-19 yang sudah overload. “Misalnya rumah sakit bukan rujukan untuk menangani pasien tanpa gejala atau yang PDP (pasien dalam pengawasan) dan sejenisnya,” katanya.

“Jangan sampai, pasien yang baru PDP (pasien dalam pengawasan) juga dimasukkan ke rumah sakit rujukan. Jadinya penuh rumah sakit rujukannya. Yang masih PDP, bisa ke rumah sakit lain yang bukan termasuk rujukan namun sudah memiliki fasilitas ruang isolasi yang memadai,” tambah dr Samsul.

Memang untuk membuat ruang isolasi yang sesuai dengan standar kesehatan dibutuhkan biaya yang mahal. Satu ruangan biayanya antara Rp 70 juta hingga Rp 80 juta. Standarisasinya itu misalnya tekanan udara di ruangan harus negatif, ventilator dengan standar tinggi dan sebagainya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2565 seconds (0.1#10.140)