Perjuangan Guru Memanjat Jembatan Ambruk Demi Mengajar di Sekolah

Rabu, 30 Januari 2019 - 21:15 WIB
Perjuangan Guru Memanjat Jembatan Ambruk Demi Mengajar di Sekolah
Para guru dan warga terpaksa memanjat tangga jembatan Kali Keruh Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah yang ambruk. Foto/Taufik Budi
A A A
PEKALONGAN - Jembatan Kali Keruh Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah yang putus sempat viral dan menjadi pembicaraan warganet beberapa waktu lalu. Hingga kini, jembatan tersebut masih dalam perbaikan. Namun kondisi tersebut tidak menyurutkan niat para pendidik alias guru di sana.

Seperti yang dialami Atik. Guru honorer asal Desa Loragung Kacamatan Kandangserang Kabupaten Pekalongan ini rela mempertaruhkan nyawanya melintasi jembatan putus itu untuk mengajar.

Ternyata tidak hanya Atik, kisah serupa juga dialami koleganya bernama Dwi Sholihati, guru honorer di SD 02 Medayu. Sama dengan Atik, setiap hari Dwi juga harus mempertaruhkan nyawa melintasi jembatan Kali Keruh untuk mengajar di sekolahnya. (Baca Juga: 2 Jembatan Putus di Sikka Dihantam Banjir, Jalur Pantura Flores Lumpuh)

Sejak putus pada 2018, jembatan Kali Keruh Pekalongan memang tidak bisa dilewati kendaraan. Padahal, jembatan itu menjadi akses satu-satunya warga di desa tersebut. Satu-satunya cara yang bisa warga untuk melintasi jembatan adalah nekat berjalan kaki.

Di reruntuhan jembatan yang ambruk, warga memasang tangga setinggi 15 meter untuk dapat mencapai sisi sungai yang lainnya. Tangga yang terbuat dari besi membuat licin digunakan saat hujan turun. Belum lagi, arus sungai yang deras dan bebatuan besar yang ada di bawahnya sangat membahayakan dan dapat merenggut korban jika ada yang terjatuh.

"Setiap hari ya harus melintasi jembatan ini, tidak ada akses jalan lain antara rumah saya ke sekolah," kata Dwi Sholihati, guru honorer SD 02 Medayu itu, Rabu (30/1/2019).

Meski sebenarnya, Dwi merasa takut setiap kali harus naik turun tangga di jembatan itu. Namun, rasa takutnya itu ia buang jauh-jauh demi memberikan ilmu kepada anak didiknya. “Mau gimana lagi, karena sudah kewajiban untuk mengajar, jadi harus dilaksanakan," ucapnya.

Dia berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan tersebut. Setidaknya lanjut dia, ada jembatan darurat yang dibangun agar warga tidak perlu menantang nyawa dengan menyeberang jembatan seperti yang saat ini dilakukan.

"Saya harap jembatannya segera dibangun, paling tidak ada jembatan darurat lah," pungkasnya.
(rhs)
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6195 seconds (0.1#10.140)