DBD Mewabah, Permintaan Trombosit Melonjak 300 Persen

Jum'at, 01 Februari 2019 - 19:32 WIB
DBD Mewabah, Permintaan Trombosit Melonjak 300 Persen
Tingkat kesibukan di unit transfusi darah PMI Kabupaten Gresik, meningkat, akibat adanya peningkatan permintaan trombosit hingga 300 persen. Foto/SINDOnews/Ashadi Iksan
A A A
GRESIK - Permintaan trombosit di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kabupaten Gresik, melonjak hingga 300 persen. Pemicunya, serangan wabah demam berdarah dengue (DBD).

Kepala UTD PMI Kabupaten Gresik, Jufrita Endriana menyatakan, saat ini permintaan trombosit meningkat. Awalnya dari 300 kantong menjadi 1050 kantong selama bulan Januari 2019.

"Melonjak permintaan trombosit, disebabkan maraknya penyakit DBD yang melanda di wilayah Kabupaten Gresik," ujarnya.

Menurutnya, lonjakan permintaan trombosit terjadi dalam kurun waktu satu bulan terakhir. "Pada hari normal. UTD PMI Kabupaten Gresik, hanya melayani sebanyak 300 kantong trombosit selama sebulan. Namun, saat ini meningkat tajam," tegasnya.

Kendati begitu, pihaknya menambahkan, masyarakat tidak perlu kawatir, karena UTD PMI Kabupaten Gresik memiliki persediaan trombosit yang memadai.

Selama ini, UTD PMI Kabupaten Gresik. Rata-rata menerima pasokan darah sebanyak 100 kantong per harinya, atau sekitar 3.000 kantong darah per bulannya.

Namun, khusus trombosit tidak menyediakan terlalu banyak. Pasalnya, trombosit hanya bisa bertahan selama 5 hari. Jika lebih dari itu, trombosit akan kadaluarsa sehingga, harus dibuang.

Seperti diberitakan, wabah penyakit DBD telah meluas di 10 wilayah kecamatan di Kabupaten Gresik. Dari jumlah itu, wilayah Kecamatan Cerme, dan Kebomas, masuk sebagai wilayah endemis.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gresik, mencatat, selama Januari 2019 ada 52 warga yang positif terserang DBD.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8475 seconds (0.1#10.140)