Warga Panik Berhamburan Saat Gempa Bumi Guncang Buru Selatan

Selasa, 09 Juni 2020 - 14:17 WIB
loading...
Warga Panik Berhamburan Saat Gempa Bumi Guncang Buru Selatan
Gempa bermagnitudo 5,8 dirasakan warga di Kabupaten Buru Selatan. Foto/Dok.BNPB
A A A
JAKARTA - Warga yang tinggal di Kabupaten Buru Selatan, dibuat panik dan berhamburan keluar rumah akibat gempa bumi bermagnitudo 5,8 yang terjadi Selasa (9/6/2020) siang.

(Baca juga: Classmeeting Daring SD Muhlas, Obati Kerinduan Pada Teman Sekolah )

Mereka merasakan gempa guncangan selama lima detik, sedangkan warga di Kabupaten Buru merasakan guncangan sedang selama tiga detik. Menurut laporan BPBD Kabupaten Buru, kepanikan warga tersebut tidak berlangsung lama. BPBD Kabupaten Buru, dan Buru Selatan masih memantau situasi lapangan pascagempa.

BMKG merilis parameter gempa terjadi sekitar pukul 11.56 WIB. Gempa dengan magnitudo 5,8 tersebut terjadi di kedalaman 20 km. Lokasi gempa yang berada laut ini berjarak 68 km ke arah selatan Kota Namrole, Kabupaten Buru Selatan, Provinsi Maluku. Gempa tidak berpotensi tsunami.

Berdasarkan peta guncangan, BMKG mencatat guncangan gempa yang diukur dengan satuan Modified Mercalli intensity (MMI) sebagai berikut Namrole III-IV MMI, Piru III MMI, Namlea II-III MMI dan Ambon II MMI.

(Baca juga: Timnas Indonesia Bersiap Hadapi Kualifikasi Piala Dunia 2022 )

Skala III MMI memberikan gambaran guncangan atau getaran yang dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Sedangkan IV MMI, skala ini menjelaskan getaran dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.

(Baca juga: Pabrik Baja di Mojokerto Meledak, 9 Pekerja Terluka )

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menyampaikan bahwa melihat lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike slip," ujar Rahmat dalam siaran pers BMKG. Hingga Selasa (9/6/2020), pukul 12.23 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.9008 seconds (0.1#10.140)